Rabu 16 Jul 2014 14:54 WIB

Hijab tak Halangi Asmaah Helal Bermain Sepak Bola di Australia

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, NEW SOUTH WALES  -- Membantu sesama sesuai dengan kegemaran, mungkin pada awalnya tidak pernah terlintas oleh Asmaah Helal. Muslimah berhijab ini mencoba untuk lebih memberdayakan generasi muda dari kalangan imigran di Australia, lewat sepakbola.

Asmaah Helal masih ingat saat Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) mencabut peraturan larangan memakai penutup kepala (jilbab) bagi pesepakbola Muslimah, di tahun 2012.

"Saat itu saya merasa sangat senang sekali, karena artinya saya bisa mengejar mimpi saya," ujarnya kepada reporter ABC International, Erwin Renaldi, belum lama ini.

Asmaah Hilal melatih anak-anak muda dari beragam budaya (Foto: Erwin Renaldi)
Helal, Muslimah yang memiliki darah Mesir ini memang ikut juga memperjuangkan hak Muslimah berjilbab untuk bermain sepak bola di tingkat internasional.

Ia sendiri bermain  klub UNSW (United New South Wales) yang berkompetisi di Super League Australia, yang hanya berada satu posisi dibawah Liga Premier Wanita Nasional.

Dalam kompetisi sepakbola wanita Australia, jenjang tertinggi adalah Liga Premier Wanita Nasional, yang diikuti berbagai klub utama dari negara bagian di Australia.

"Cita-cita saya sejak dulu adalah memang untuk bermain bersama the Matildas," ujar Helal yang sudah bermain sepak bola sejak berusia enam tahun.

Asmaah Helal, menyabet “Muslim Sportsperson of the Year” di tahun 2012 (Foto: Erwin Renaldi)
Namanya memang belum juga masuk ke dalam jajaran pemain the Matildas, tetapi apa yang dilakukannya sudah melebihi cita-citanya.The Matildas adalah sebutan untuk timnas wanita Australia.

Alumni Muslim Exchange Program yang pernah ke Indonesia di tahun 2012 ini, aktif mempromosikan gaya hidup yang sehat kepada para generasi muda. Terutama bagi kaum wanita dengan latar belakang imigran.

Ia telah memiliki pengalaman bekerja dengan sejumlah komunitas dari beragam budaya, seperti Bhutan, Afghanistan, Pakistan, dan negara-negara Afrika.

Helal telah bermain sepak bola sejak usia lima tahun yang diperkenalkan ayahnya sendiri (Foto: Erwin Renaldi)
"Saya ingin membuka kesempatan bagi anak-anak muda, terutama wanita untuk mendapatkan kesehatan dan gaya hidup yang lebih baik," kata Helal berdomisi di kota Sydney.

"Caranya dengan meningkatkan jumlah partisipasi mereka dalam kegiatan olah raga."

Sejak tahun 2010, Helal telah menjabat sebagai Koordinator Program bersama Football United.

Football United adalah organisasi non-profit yang berbasis di negara bagian New South Wales, dengan tujuan membantu kehidupan baru para anak muda dari latar belakang imigran atau etnis minoritas.

Helal terpanggil untuk melakukan sesuatu bagi generasi muda (Foto: Erwin Renaldi)
"Sambutannya cukup baik melalui program sepak bola ini, karena berhasil menarik 500 anak muda setiap tahunnya," aku Helal.

Melalui sepak bola, Helal bukan saja mencoba meraih mimpinya, tetapi juga menemukan panggilan jiwanya untuk dapat membantu generasi muda.

"Karena keberadaan kita di dunia ini adalah untuk saling membantu sesama," ujar Helal yang juga sukses menggelar Turnamen Futsal Wanita setiap tahunnya di Sydney.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement