Rabu 16 Jul 2014 21:13 WIB

Sampah Luar Angkasa Dijual Rp1Miliar

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, NEW SOUTH WALES -- Seorang pria asal New South Wales meyakini dirinya telah menemukan sampah luar angkasa yang berasal dari puing roket milik Rusia yang berhasil memasuki atmosfir di atas Australia. Ia kini bermaksud menjual sampah luar angkasa itu senilai $100 ribbu atau sekitar Rp1 miliar.

space junk

Peter memegang benda yang diklaimnya sebagai sampah luar angkasa yang kini dipasarkannya di situs jual beli Gumtree.

Pekan lalu sebuah bola api yang dikenal dengan sebutan “Objek 40077” merupakan Roket Soyuz  tahap ketiga yang diluncurkan di Kazakhstan pada 8 Juli 2014.

Benda ini dilaporkan jatuh kembali ke bumi dengan kecepatan mencapai 29,000 kilometer per jam pada Kamis malam pekan lalu. Banyak warga melaporkan melihat objek bersinar yang melayang dari arah Timur ke Utara sekitar pukul 21. 45 waktu setempat .

Seorang pria yang bernama, Peter, mengklaim telah menemukan benda bulat di Utara Walgett, New South Wales pada hari Minggu lalu.  Dia meyakini benda itu merupakan sel bahan bakar dari sebuah roket Rusia.

Peter mengunggah objek itu untuk dijual di Gumtree, tapi iklannya telah dihapus. Dalam iklannya, Peter  mengatakan objek itu ditemukan di jalan raya Castlereagh, dibawah jembatan Pagan Creek.

Dia mengatakan benda itu terbuat dari titanium, dengan diameter sebesar 40 centimeter  dan berat 13.4 kilogram. "Salah satu katupnya benar-benar terbakar dan telah meninggalkan beberapa 'garis aliran' spektakuler dari titanium yang mencair saat bertabrakan dengan atmosfer ketika memasuki bumi, "tulis Peter dalam iklannya di Gumtree, baru-baru ini.

 

"Katup kedua sebagian masih utuh.”

Peter tidak mengklaim benda bulat itu berasal dari "sampah antariksa" yang terlihat diatas Australia pekan lalu, namun ia memastikan kalau "benda itu pasti dari luar angkasa”.

space junk

Objek yang diklaim sebagi puing sel bahan bakar Titanium dari roket Rusia yang berasal daru luar angkasa yang dipasarkan di situs Gumtree senilai $100.000 atau sekitar Rp1 miliar.

Peneliti mengatakan barang 'memang terlihat' seperti sampah antariksa

Seorang anggota tim peneliti Australia yang saat ini tengah melacak jalur penerbangan dari Roket Soyuz kepada ABC mengatakan benda bulat yang ditemukan Peter jelas terlihat  seperti puing-puing ruang angkasa.

 

Profesor Phil Bland dari Ilmu Antariksa, Univeristas Curtin di Australia Barat menyebut benda it umungkin berasal dari roket luar angkasa.

"Jenis bahan bakar pods menjadi salah satu reruntuhan yang paling mungkin bertahan melewati suhu tinggi ketika terjadi dbenturan ketika memasuki atmosfir bumi yang mungkin bisa ditemukan orang,”katanya.

Namun ia meragukan benda bulat yang dipasarkan Peter di internet itu berasal dari roket Rusia yang terlihat di Australia pekan lalu, lantaran lokasi ditemukannya benda itu jaraknya ratusan kilometer ke arah Timur dari lokasi roket Rusia itu meluncur ke bumi.

Namun sebagai ahli, Profesor Phil Bland meyakini kalau benda yang ditawarkan untuk dijual  itu berasal dari puing roket yang berhasil jatuh kembali ke bumi.

Aplikasi bola api dilangit

Sementara itu untuk melacak keberadaan bola api yang terlihat meluncur di langir Australia pada Kamis pekan lalu, Professor Bland dan timnya menciptakan aplikasi ponsel pintar yang diberi nama bola api di langit ('fireballs in the sky') yang memungkinkan orang merekam seluruh data rinci mengenai bola api yang diperlukan ilmuwan untuk memperkirakan dimana kira-kira benda angkasa itu jatuh.

"Jika anda  memiliki gambar, rekaman video atau bisa mengingat dimana benda itu, dengan mengunduh aplikasi ini dan bisa melalui proses  untuk merekam catatan itu,” katanya.

Dia  mengatakan dari analisa lintasan roket tampaknya mengarah ke Selatan Queensland, namun sejauh ini belum ada laporan dari wilayah tersebut.

Jika bisa diciutkan ke satu atau dua area sekitar 3 kilometer persegi makan pencarian puing bisa dilakukan dengan melibatkan peneliti dari Australia Barat, Victoria dan NSW.

Pada  tahun 1979 reruntuhan dari stasiun ruang angkasa Skylab AS meluncur ke bumi dari orbitnya dan puingnya tersebar di seluruh pedalaman Australia.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement