Rabu 16 Jul 2014 22:29 WIB

Polisi Inggris Tangkap 660 Tersangka Pedofil

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Maman Sudiaman
pedofilia - ilustrasi
Foto: blogspot.com
pedofilia - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Badan Kejahatan Nasional (NCA) Inggris berhasil menangkap lebih dari 660 tersangka pedofil.  Organisasi yang dijuluki FBI Inggris ini mengumumkan pada Rabu bahwa seluruh tersangka yang ditangkap telah melukai lebih dari 400 anak yang kini sedang dalam perawatan.

Dari 660 yang ditangkap, sebanyak 39 di antaranya memang sudah menjadi buronan polisi. Mereka yang ditangkap termasuk yang berprofesi sebagai guru, dokter, pembina pramuka, pekerja rumah sakit, hingga mantan petugas kepolisian. Pihak Kepolisian Inggris melakukan operasi rahasia. Wakil Direktur Jenderal NCA, Phil Gormley mengatakan ini adalah pertama kalinya Inggris melakukan operasi besar-besaran untuk menangkap pelaku pedofilia.

"Selama enam bulan terakhir, kami telah meningkat tingkat kejahatan pedofilia yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kerja sama ini akhirnya membuahkan hasil," ujar Gormley, dilansir dari the Guardian, Rabu (16/7).

Salah seorang tersangka yang merupakan dokter terbukti menyimpan lebih dari satu juta gambar pelecehan anak di komputernya. Dalam kasus lain, pengasuh anak tertangkap sedang mencoba melukai korbannya saat ditangkap. Gormley mengatakan operasi ini bertujuan untuk mengurangi potensi kejahatan pedofilia di Inggris.

Mereka yang ditangkap bukan hanya sedang melukai korbannya secara langsung, melainkan juga yang sedang mengakses gambar anak-anak yang tidak senonoh. Gormley menegaskan pemerintah ingin melindungi anak-anak yang menjadi korban atau mungkin yang berisiko dieksploitasi secara seksual.

"Seorang korban itu bukan hanya ketika mereka dilecehkan secara fisik, namun juga gambar-gambar mereka yang diambil oleh pelaku. Mereka tetap saja korban ketika gambar-gambar tidak senonoh mereka dilihat oleh orang lain," kata Gormley.

Tersangka lain mengaku saat diwawancarai oleh polisi bahwa dia telah terbiasa melihat gambar-gambar pelecehan anak selama tiga dekade terakhir, tepatnya sejak ia berusia 16 tahun. Orang tersebut juga mengakui bahwa dia telah melakukan perjalanan ke Vietnam, Kamboja, bahkan Thailand untuk tujuan seksual.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement