REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku telah meminta kepada Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa untuk menginisiasi pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Pertemuan dimaksudkan untuk membahas agresi militer Israel terhadap Jalur Gaza, Palestina, yang telah berlangsung sejak 8 Juli 2014.
"Saya sungguh ingin para pemimpin dunia memiliki semangat dan komitmen yang sama untuk segera mengakhiri aksi kekerasan di Palestina sehingga perundingan damai bagi kemerdekaan bangsa Palestina dapat dilanjutkan," ujar Presiden saat memperingati Nuzulul Quran, Rabu (16/7).
Selain itu, Presiden juga telah mengadakan pembicaraan dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa, Ban Ki Moon. Tujuannya jelas yakni mendorong Israel menghentikan agresi. Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga telah mengetahui upaya gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang digagas oleh Mesir. Presiden mengharapkan agar kedua pihak menaatinya.
"Marilah kita berdoa semoga kedua pihak yang bertikai, dapat menerima usulan itu agar siklus kekerasan dijalur gaza dapat segera diakhiri," ujar Presiden.
Lebih lanjut, Presiden mengatakan, sebagai sebuah bangsa dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia tidak dapat membiarkan berlanjutnya penderitaan masyarakat Palestina. Terlebih, kemerdekaan Palestina telah lama menjadi bagian dari kebijakan politik luar negeri Indonesia.
"Kita mengecam keras aksi militer Israel yang tidak proporsional itu. Aksi Mililter yang tidak hanya melanggar hak-hak asasi manusia, tapi juga bertentangan dengan hukum internasional," ujar Presiden.