Kamis 17 Jul 2014 22:11 WIB

Penyintas Leukaemia Berkuda 100 Hari Galang Dana

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND --  Sekelompok penyintas leukemia dan seorang pengelana lansia memulai perjalanan berkuda selama 100 hari. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka pengumpulan dana mulai dari Barat Queensland hingga ke Tasmania.

Empat penunggang kuda ini akan ditemani empat  ekor anjing menelusuri rute perjalanan sepanjang 3.000 kilometer dengan menunggang kuda selama lebih dari 100 hari. Aktivitas mereka dijuluki sebagai Perjalanan Panjang empat Kehidupan.

Mereka memulai perjalanan pada Rabu (16/7) pagi lalu dari Galeri Kinerja Stockman di Longreach. Di antara mereka ikut juga Harold Riley, 76 tahun yang menghabiskan sebagian besar hidupnya berkelana di Barat Queensland.

Dia bersikeras untuk tidak terganggu dengan hari-hari berat diatas kuda. "Sering orang bertanya – mereka pikir saya terlalu tua, tapi tua itu hanya masalah usia, kan? Katanya.

Riley berharap dirinya bisa berkuda selama 30 kilometer per hari.

"Kami punya waktu sekitar 5 – 6 minggu masing-masing 40 kilometer, itu tidak terlalu jauh,” katanya.

Jika Anda bekerja di desa, anda berada di sana selama beberapa ratus hari dan sangat sedikit waktu libur, maka ini merupakan perjalanan yang lebih mudah dari sudut pandang saya,”

"Saya sudah menggembalakan ternak selama 20 bulan – dan saya melakukannya setiap hari, 24 jam sehari, karena Anda khawatir tentang ternak, jadi ini akan menjadi lebih mudah.

horse riding

Harold Riley, (76) "mereka pikir saya terlalu tua, tapi tua hanya masalah angka!"

Puteri Riley, Terrill Riley-Gibson, juga ikut dalam perjalanan ini.

Suaminya Andrew Gibson merupakan penyintas leukemia dan akan mengendarai truk pendukung.

Gibson mengatakan penggalangan dana ini memiliki makna penting untuknya, tapi dia tidak bisa ambil bagian dari perjalanan berkuda itu.

"Alasan kita memiliki Yayasan Leukemia adalah karena saya pernah menderita leukaemia yang langa, saya berobat enam tahun yang lalu dan saya sempat menjalani transplantasi sumsum tulang belakang dari kakak saya Peter," tuturnya.

"Kondisi saya jauh membaik setelah operasi itu hingga lebih dari 4 tahun.

"Sementara yayasan lainnya yakni Layanan Dokter Terbang -Royal Flying Doctor Service, kami pilih karena Harold pernah beberapa kali diterbangkan oleh mereka setelah pernah dua kali diselamatkan mereka.

"Saya disarankan untuk tidak mengendarai kuda, karena tulang belakang saya menjadi lebih rapuh setelah menjalani operasi pengobatan tersebut,” tuturnya lagi.

Galang dana $250.000 untuk lembaga amal

Riley-Gibson mengatakan dia berharap perjalanan berkuda mereka bisa menghasilkan sumbangan $250,000 untuk dua lembaga amal tersebut.

"Saya kira kami memiliki cerita kemanusiaan yang sangat kuat, Andrew memiliki leukaemia dan Harold dengan gaya berkelananya,” katanya,

"Banyak orang yang bersimpati dengan cerita seperti inim mereka meyukai hal-hal yang romantis mengenai apa yang mereka lakukan di lingkungan terbuka dan taburan bintang di malam hari.”

horse riding

Empat penyintas Leukemia ini akan berkendara sepanjang 3000 km selama 100 hari.

Keempat anggota pengendara kuda Belanda, Anna Hoogeboom, yang baru saja kembali dari Eropa yang diikutinya.

Kepada ABC dia bercerita kalau dia bertemu Harold Riley dalam kunjungannya ke Australia sebelumnya dan berharap dapat ikut berkendara selama 100 hari penuh.

"Saya pernah bekerja selama beberapa musim di daerah, dan bisa kembali melihat Queensland, New South Wales dan Victoria dari punggung kuda, pastinya akan menjadi pengalaman  baru yang sangat menyenangkan,” katanya.

Begitu kelompok ini mencapai Victoria, keempat kuda yakni - Wallaby, Lucky, Pedro dan Jasper – akan dikirimkan kembali melalui perusahaan pengiriman kuda Bass Strait.

Perjalanan berkuda ini direncanakan berakhir di Ulverstone, Tasmania pada 1 November 2014 mendatang.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement