Kamis 17 Jul 2014 10:12 WIB

Menlu Akui PBB Belum Ambil Langkah Konkret Soal Gaza

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Mansyur Faqih
Marty Natalegawa
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Marty Natalegawa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menlu Marty Natalegawa mengungkapkan pembicaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Sekjen PBB Ban Ki Moon terkait agresi militer Israel ke Jalur Gaza, Palestina berlangsung konstruktif. Keduanya sepakat agresi militer harus dihentikan dan bantuan kemanusian diberikan.

"Sekjen PBB memberikan apresiasi yang sangat dalam atas perhatian presiden. Presiden juga menyampaikan dukungan penuh atas upaya-upaya Sekjen PBB dalam menghentikan kekerasan di Gaza," ujar Marty di Istana Negara, Rabu (17/7) malam.  

Marty membenarkan, PBB belum mengambil langkah konkret atau pemaksaan berupa resolusi perdamaian. Namun ia melihat PBB sebagai cermin masyarakat internasional. Sehingga upayanya harus dihargai.

"Fokus kita sekarang adalah upaya perdamaian untuk menciptakan gencatan senjata. Semoga upaya gencatan senjata ini berbuah hasil. Karena kita tidak ingin satu hari lagi lebih panjang terkait penggunaan kekerasan di sana," kata mantan dubes Indonesia untuk Inggris itu.  

Marty juga mengomentari gencatan senjata yang diinisiasi Mesir. Gencatan senjata hanya bertahan sekitar enam jam lantaran militer Israel kembali melakukan serangan udara ke Jalur Gaza.  

"Tidak ada manfaat yang diperoleh dari penggunaan kekerasan saat ini. Justru hanya akan menimbulkan permusuhan untuk masa mendatang," kata Marty.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement