Kamis 17 Jul 2014 14:14 WIB

Dorong Perdamaian Palestina-Israel, Pemuda Muhammadiyah Puji Presiden

Red: M Akbar
PP PEMUDA MUHAMMADIYAH. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menerima Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay (kedua kanan), Sekjen Rahimandani (ketiga kanan) dan sejumlah pengurus lainnya di Kantor Kepresidenan, Jakarta,
Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf
PP PEMUDA MUHAMMADIYAH. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menerima Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay (kedua kanan), Sekjen Rahimandani (ketiga kanan) dan sejumlah pengurus lainnya di Kantor Kepresidenan, Jakarta,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay memberikan pujian atau apresiasi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengupayakan perdamaian dalam konflik Palestina-Israel.

"Presiden Yudhoyono telah menunjukkan Indonesia, khususnya umat Islam di negeri ini, sangat peduli dengan nasib bangsa Palestina," kata Saleh Partaonan Daulay di Jakarta, Kamis (17/7).

Saleh berharap langkah Presiden Yudhoyono itu diikuti oleh negara-negara lain, khususnya yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

"Kami mendengar dan mengikuti aktivitas Presiden Yudhoyono terkait konflik Palestina. Beliau telah berbicara langsung dengan Presiden Iran Hassan Rouhani dan Sekjen PBB Ban Ki-moon. Beliau juga direncanakan berbicara dengan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama," tuturnya.

Selain itu, kata Saleh, Presiden Yudhoyono telah menugaskan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa untuk melakukan upaya-upaya diplomasi di dunia internasional.

Hasilnya, pada 12 Juli kedua belah pihak telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata walaupun kesepakatan itu akhirnya dilanggar oleh Israel.

Namun, Presiden Yudhoyono tampaknya belum akan berhenti dan berencana akan terus mendekati para pemimpin negara lain dalam mempercepat proses kemerdekaan Palestina.

"Kami menyarankan Presiden juga melakukan pendekatan kepada para pemimpin pejuang Palestina agar peta jalan damai lebih cepat terwujud," katanya.

Dengan melakukan pendekatan kepada para pejuang, maka tuntutan mereka dapat diketahui secara jelas untuk disuarakan ke tingkat internasional. Menurut Saleh, upaya damai hanya bisa dilakukan bila kedua belah pihak merasa diperlakukan adil dan bijaksana.

"Dengan begitu, perdamaian tidak hanya dimaknai sebagai upaya mengikuti semua keinginan dan kehendak Israel," ujarnya.

Saleh mengatakan di internal Palestina sendiri terdapat masalah yang perlu diselesaikan. Bila persoalan internal itu tidak dituntaskan, maka akan berdampak pada upaya mewujudkan perdamaian di tingkat internasional.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement