REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Mantan Perdana Menteri Spanyol, Jose Luis Zapatero melihat konflik antara Palestina-Israel disebabkan tidak adanya ruang dialog antar kedua pihal. "Tanpa dialog, akan terus terjadi kekerasan yang tidak berakhir," kata dia.
Menurut Zapatero, dialog merupakan salah satu media yang penting untuk terciptanya perdamaian. Elemen yang tidak kalah pentingnya adalah kompromi, seperti yang terjadi di Tunisia paska periode Arab Spring dimana berbagai kelompok yang berseberangan dapat berdialog dan berkompromi demi kepentingan nasional yang lebih luas.
Namun dicatat pula bahwa di banyak negara seperti di Timur Tengah, agama sering dijadikan sebagai media untuk pembenaran dalam menyerang pihak lain yang tidak sepaham. Kasus di Irak pasca mundurnya tentara Amerika Serikat menunjukan bahwa dialog dan kompromi dengan pihak-pihak yang bertikai harus dikedepankan daripada hanya menciptakan struktur baru yang seakan-akan demokratis.
Kebebasan berekspresi juga merupakan elemen penting mengingat masing-masing manusia itu unik dan bentuk yang paling baik untuk kebebasan berekspresi adalah sistem demokrasi yang didukung oleh hukum yang kuat. Perdamaian juga tidak dapat dilepaskan dari penguatan isu persamaan gender, karena negara-negara yang demokratis stabil ternyata merupakan negara yang mendorong secara maksimal persamaan gender dalam berbagai bidang.