REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Hampir setiap bulan Ramadhan, jumlah pengemis di seluruh dunia semakin bertambah. Fenomena ini muncul, karena diyakini. setiap orang memiliki kepedulian lebih tinggi saat berpuasa. Selain itu, Islam pun menganjurkan, memperbanyak amal di bulan suci tersebut.
Di Abu Dhabi, seorang pengemis asal Bangladesh ditangkap oleh polisi Khorfakkan, namun sungguh mengejutkan, ternyata ia memiliki uang sekitar 30 ribu dirham atau kurang lebih Rp 90 juta. Saat ditangkap, pria itu tengah berada di antara pengemis lainnya.
Ia ditangkap oleh polisi dalam penggerebekan terpisah, melalui pelabuhan timur UEA. Hal itu sengaja dilakukan, demi memberantas para pengemis selama bulan puasa.
Melansir Emirates247.com, Kamis (17/7), saat polisi menemukan uang tersebut, si pengemis mengatakan, mendapatkannya dari hasil mengemis di perkotaan. Bahkan, pria itu mengaku sakit keras dengan menunjukkan laporan medis palsu, demi menyentuh hati para pemberi sedekah. Meski begitu, ia tak mau menjelaskan, berapa jumlah uang yang dikumpulkannnya dalam sehari.
Mengemis bukanlah sebuah profesi, bahkan beberapa ulama berpendapat, haram hukumnya menjadi pengemis. Hanya saja, bila uang yang dihasilkan mencapai puluhan juta, bukan tak mungkin akan banyak yang lebih memilih mengemis ketimbang bekerja.
Pada selasa (15/7) lalu, kepolisian Abu Dhabi mengungkap, berhasil menjaring 231 pengemis dari seluruh kota, dalam dua minggu sejak awal Ramadhan. Mayor Jenderal Mohammed bin Al Awadhi Al Menhali, sebagai Direktur Jenderal Operasi Polisi, mencatat sebagian besar pengemis di negara Asia, berusaha menarik simpati warga di beberapa tempat umum terutama di masjid.
Ia berharap, masyarakat dapat bekerja sama segera melaporkan keberadaan pengemis, dan tak langsung memberi uang kepada pengemis di jalan. Kolonel Dr Rashid Mohammad Borshid, juga akan terus melakukan investigasi dan kampanye, agar dapat menangkap para pengemis di beberapa tempat yang memang sering dijadikan area mengemis. "Ini adalah penipuan, bukan orang-orang yang membutuhkan," tegasnya.
Ia menekankan, sebagian besar pengemis terutama pencuri, yang pergi dari pintu ke pintu, dapat menjadi lebih brutal bahkan merampok. Maka secepatnya harus ditangani. Fenomena itu memang menyayat hati kaum muslimin, karena dalam Islam tangan di atas lebih baik daripada di bawah.