REPUBLIKA.CO.ID, KIEV – Pemberontak pro-Rusia di Ukraina membantah keterlibatan mereka dalam peristiwa kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH-17 pada Kamis (17/7) waktu setempat.
Mereka mengklaim tidak memiliki peralatan militer yang bisa membidik pesawat pada ketinggian di atas 10 ribu meter.
"Kami hanya memiliki dua rudal antipesawat portabel dengan jangkauan maksimum hanya lima kilometer," ujar Andrei Purgin yang memproklamirkan dirinya sebagai Wakil Perdana Menteri Donetsk, kepada TV lokal di Ukraina.
Penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashenko, mengatakan di halaman Facebook-nya bahwa pesawat MH-17 terbang pada ketinggian 10 ribu meter atau 33 ribu kaki.
Dia juga menduga bahwa pesawat tersebut kemungkinan ditembak oleh peluncur BUK yang dapat menembakkan rudal hingga ketinggian 22 ribu meter atau 72 ribu kaki.
Pemerintah lokal di Donetsk menyatakan pesawat tersebut jatuh di dekat Desa Grabovo yang saat ini berada di bawah kendali pasukan bersenjata pro-Rusia.