REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Hamas mengatakan Israel akan membayar harga yang sangat mahal untuk serangan darat yang telah mereka mulai, Kamis (17/7) malam.
Serangan darat ini diluncurkan sebagai bagian dari 'operasi perlindungan tepi' yang dimulai Israel sejak 10 hari lalu.
Hanya beberapa jam setelah mengakhiri gencatan senjata, Israel terus menggempur habis Gaza. Israel mengatakan serangan darat harus mereka lakukan untuk memukul mundur kekuatan Hamas secara penuh dari Jalur Gaza.
Gencatan senjata sebelumnya telah disetujui oleh Israel atas permintaan dari PBB. Hal ini menurut PBB harus dilakukan untuk alasan kemanusiaan, menyusul banyaknya warga Gaza yang tewas akibat serangan Israel. Sebanyak lebih dari 200 warga Gaza telah tewas selama Israel mengintensifkan operasi untuk memukul mundur Hamas.
Seorang juru bicara Hamas mengatakan pada Reuters bahwa serangan darat yang diluncurkan Israel adalah tindakan bodoh dan berisiko tinggi. Ia mengatakan Israel harus bersiap dengan konsekuensi mengerikan yang akan diberikan Hamas atas tindakan mereka.
Maan News melaporkan, pemboman intensif Gaza saat ini sedang berlangsung. Mereka melakukan serangan tidak hanya dari darat dan udara, namun juga melalui laut. Pemboman melalui pesawat tempur, artileri, kapal, dan meriam hingga saat ini terus diluncurkan.