Jumat 18 Jul 2014 19:41 WIB

Petani Australia Mulai Basmi Lalat Buah Tanpa Pestisida

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, NEW SOUTH WALES -- Petani buah di New South Wales and Victoria akanmenerapkan praktik  pengelolaan lalat tanpa pestisida. Pola ini sedianya akan diterapkan diseluruh negara Bagian tersebut untuk menyambut larangan penggunaan pestisida yang saat ini banyak digunakan yakni Fenthion.

Petani khawatir hilangnya pestisida menjelang masa panen ini akan menyebabkan hama lalat buah akan merebak dan dapat membahayakan pasar ekspor.

Pakar Hortikultura dari Departemen Industri Primer, Andrew Jessup, mengatakan petani tidak dapat menunda lagi langkah antisipasi ini sampai UU larangan penggunaan Fenthion secara resmi diberlakukan."Sejak lama petani kita mengandalkan bahan-bahan kimia untuk mengurangi dampak dari hama lalat buah pada tanaman mereka.”

“Harus ada perubahan cara pikir tentang bagaimana menangani lalat buah dan itu memang bukan hal yang muda bagi petani dan warga yang menanam buah dihalaman rumah mereka,” ujarnya, belum lama ini.

Jessup mengatakan petani perlu berkolaborasi baik dengan pihak pedagang maupun petani halaman belakang untuk dapat melindungi miliaran dolar buah siap konsumsi.

"Nilai dari industri hortikultura, berkaitan dengan tanaman yang disukai lalat buah,  sekitar $8  miliar.”

"Ekspor buah Australia merupakan bagian penting yang tercakup didalamnya, jadi jika kita tidak bisa mengekspor karena ada serangan hama lalat buah maka itu dapat merugikan ekspor buah Australia hingga miliaran  dolar.”

Teknik yang digunakan para petani untuk mengatasi lalat buah tanpa pestisida sangat bergantung pada  koordinasi antara petani dan petani penanam buah dihalaman rumah yang tanamannya juga beresiko terserang hama tersebut.

Sistem pengelolaan lalat buah berbasis daerah luas misalnya dengan menggunakan perangkap lalat dan memberi umpan, dan praktek-praktek lain yang dapat mencegah berkembang biaknya lalat buah  seperti dengan Teknik Serangga Mandul. Semua itu tidak hanya memerlukan koordinasi tetapi juga  tingkat pendidikan yang tinggi di antara petani.

 

"Potensi ekspor buah Australia masih tetap terjaga meski kita akan menerapkan sistem pengelolaan hama berbasis daerah yang luas,”

 "Kita harus benar-benar mulai menangani lalat buah dengan baik sebelum masa panen dengan menempatkan perangkap sepertinya menjadi cara pertama yang baik untuk dilakukan,”

Fenthion telah digunakan para petani buah di Australia selama 50 tahun lebih. Otoritas Pestisida dan Analisis Obat Hewan Australia (APVMA) menerbitkan peringatan kalau penggunaan pestisida Fenthion dapat merugikan kesehatan manusia. Paparan dalam jumlah kecil Fenthion bisa menyebabkan mual, pusing dan diare, sementara dalam jumlah banyak dapat  menyebabkan kematian.

Bahan kimia yang terkandung dalam Fenthion tidak terdaftar untuk digunakan pada tanaman pangan baik di Eropa,Amerika, Kanada maupun Selandia Baru. Karena itu pemerintah federal sekarang sedang menggodok aturan untuk melarang penggunaan pestisida itu secara luas di Australia.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement