Jumat 18 Jul 2014 10:30 WIB

Saham Anjlok Sambut Tragedi MH17

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Bilal Ramadhan
Salah satu pesawat milik maskapai Malaysia Airlines.
Foto: Wonderfulengineering.com
Salah satu pesawat milik maskapai Malaysia Airlines.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Setelah berita jatuhnya pesawat komersial Malaysia Airlines MH17 tersiar, investor di Amerika Serikat (AS) menjadi dramatis. Hal ini tidak biasa bagi investor untuk keluar dari mencari perlindungan saat ada kejadian tak terduga di pasar modal dan saham, mengingat begitu banyak pertanyaan belum terjawab tentang penyebab kecelakaan sebenarnya.

Awal reaksi spontan investor begitu dramatis. Dilansir dari USA Today, Jumat (18/7), rata-rata indeks Dow Jones terjun bebas lebih dari 106 poin dari posisi tinggi 17.151,56 sebelum berita itu tersiar. Dow Jones kemudian turun 93 poin ke posisi 17.045,14, kemudian anjlok lagi sekitar 35 poin.

Uang yang mengalir ke dalam obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun dari 2,54 persen ke 2,47 persen. Maskapai juga terpukul, ditunjukkan pada indeks S&P dimana saham Malaysia Airlines turun hingga dua persen atau 15 sen ke posisi 127,57 dolar AS.

Risiko geopolitik sering menghantui pasar saham dunia, terutama jangka pendek. Sebab, investor menunggu dan mengumpulkan informasi lebih lanjut tentang apa yang persisnya sedang terjadi. Presiden Kaltbaum Capital Management, Gary Kaltbaum mengatakan berita seperti kecelakaan pesawat hari ini begitu membuat pasar saham dunia bergejolak. Ini adalah peristiwa besar yang perlu mendapat perhatian Wall Street.

"Jika benar pesawat itu ditembak jatuh, dikombinasikan dengan situasi Israel saat ini, ada potensi profit taking besar-besaran," ujar Kaltbaum.

Kaltbaum memperingatkan bahwa apapun yang terjadi ribuan mil jauhnya dari AS bisa berdampak langsung pada perekonomian domestik AS. Ia memastikan pasar saham AS masih akan bereaksi terhadap ketidakpastian ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement