Jumat 18 Jul 2014 10:43 WIB

Maskapai Australia dan Korea Sudah Lama tak Lewati Ukraina

Malaysia Airlines
Malaysia Airlines

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Beberapa maskapai penerbangan, termasuk Qantas Airways milik Australia dan dua maskapai Korea, sudah lama telah mengalihkan rute penerbangan. Maskapai-maskapai itu tak lagi melewati wilayah Ukraina saat ketegangan muncul antara warga Kiev dan para pemberontak pro-Rusia meningkat.

Maskapai-maskapai penerbangan itu lebih memilih untuk berjaga-jaga dan ekstra hati-hati dalam memutuskan rute penerbangan yang diambilnya. Meskipun tak pernah ada larangan untuk melintasi area Ukraina. Bahkan beberapa maskapai masih tetap mengambil rute itu.

"Meski pengalihan rute membuat waktu dan biaya penerbangan bertambah, kami telah melakukan pengalihan rute demi keselamatan, dan hingga situasi Ukraina mereda kami akan terus mengalihkan rute untuk penerbangan kargo dari Brussels," kata juru bicara Airasiana Airlines Inc. kepada Reuters.

Pesawat Malaysian Airline MH17 yang berangkat dari Bandara Schipol, Amsterdam, Belanda pada 12.18 waktu setempat itu, dilaporkan sempat mengalami kehilangan komunikasi ketika melewati wilayah udara timur Ukraina, namun kemudian diketahui bahwa pesawat tersebut ditembak jatuh.

Pesawat Boeing 777 tersebut membawa 280 penumpang dan 15 awak dalam penerbangan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur dan jatuh sekitar 50 mil sebelum memasuki wilayah Rusia.

Wakil Presiden Senior Malaysia Airlines, Huib Gorter mengatakan, setidaknya ada 154 warga Belanda, 27 warga Australia, 23 warga Malaysia, 11 orang Indonesia, enam warga Inggris, empat Jerman, empat orang Belgia, tiga orang Filipina, dan satu orang Kanada yang terdaftar sebagai penumpang MH17 itu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement