Jumat 18 Jul 2014 13:31 WIB

Ratusan Warga Gaza Alami Krisis Air

Rep: C92/ Red: Yudha Manggala P Putra
Asap mengepul dari sebuah rumah yang terkena serangan rudal Israel di Kota Gaza, Kamis (17/7).
Foto: Reuters/Saleh Salem
Asap mengepul dari sebuah rumah yang terkena serangan rudal Israel di Kota Gaza, Kamis (17/7).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Ratusan dari ribuan penduduk Gaza kekurangan air setelah serangan udara Israel merusak sistem air dan limbah. Lembaga bantuan memperingatkan seluruh perbatasan kini dihantui krisis air beberapa hari ke depan.

Seperti dilansir Reuters, serangan Israel selama 8 hari tersebut telah menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur dan merusak paling tidak 560 rumah.

“Selama beberapa, seluruh warga perbatasan akan kesulitan mencari air,” kata Jacques de Maio, Ketua Komite delegasi Palang Merah Internasional (ICRC) di Israe dan daerah kependudukan.

Jika permusuhan terus meningkat, maka tensi di kawasan tersebut terus meningkat, “Pertanyaannya bukan jika, tapi kapan populasi tersebut akan menghadapi krisis air akut,” kata dia, “Air sudah terkontaminasi dan limbah menyebar, menyebabkan resiko penyakit yang serius,” Mario menambahkan.

CIRC mengatakan, beberapa teknisi air telah terbunuh dalam konflik dan penyedia layanan air di Gaza telah menutup semua tempat operasi hingga ada jaminan keamanan bagi karyawannya. ICRC merupakan lembaga independen yang membantu perbaikan darurat.

“Air adalah masalah dan itu bisa sangat cepat menimbulkan katastropi.” kata juru bicara ICRC, Nada Doumani.

UNRWA mengatakan, kerusakan saluran air tersebut menambah parah efek dari blokade Israel selama 8 tahun.”Saluran air dan limbah kurang berfungsi, dan dengan pembomban dalam 8 hari terakhir, semuanya telah hancur.” kata juru bicara UNRWA Sami Mshasha.

“Kita melihat 90 juta liter limbah mengalir ke laut setiap hari karena tidak listrik untuk mengolahnya. 90% air minum tidak layak dikonsumsi manusia.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement