Jumat 18 Jul 2014 13:31 WIB

OSCE: Pemberontak Ukraina Beri Akses ke Lokasi Jatuhnya Pesawat

Puing-puing pesawat MH-17 milik maskapai Malaysia Airlines yang jatuh di Ukraina.
Foto: AFP/Dominique Faget
Puing-puing pesawat MH-17 milik maskapai Malaysia Airlines yang jatuh di Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemberontak pro-Rusia di Ukraina sepakat untuk memberi bantuan dalam penyelidikan jatuhnya pesawat komersial Malaysia dan akan menjamin akses aman bagi tim pakar asing untuk mengunjungi lokasi jatuhnya pesawat, kata OSCE, Jumat (18/7).

Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) yang merupakan badan keamanan dan hak asasi manusia dalam pernyataannya mengatakan satu tim yang terdiri atas perwakilan Ukraina, Rusia dan OSCE telah melakukan konferensi jarak jauh dengan pihak pemberontak, yang berjanji unutk bekerja sama dengan otoritas Ukraina dalam penyelidikan kasus tersebut.

Kiev sebelumnya mengeluh bahwa para pemberontak mencegah petugas dari Ukraina untuk mencapai lokasi jatuhnya pesawat, dimana seluruh 298 penumpang dan awak kapal tewas. Pemberontak seperti dikutip media kemudian menyatakan telah menemukan salah satu kotak hitam pesawat.

"Demi prioritas, mereka (pemberontak) seharusnya menutup lokasi kejadian dan mengizinkan pihak berwajib setempat memulai persiapan untuk menemukan mayat korban," kata OSCE.

Badan tersebut mengatakan pemberontak telah berkomitmen untuk memberikan akses aman dan jaminan keamanan bagi komisi penyelidikan nasional dan internasional, di dalam kawasan yang mereka kuasai. Pesawat tersebut jatuh pada Kamis dekat perbatasan Ukraina dengan Rusia, tak jauh dari kota Donetsk di Ukraina timur yang merupakan lokasi bangkitnya pemberontakan melawan pemerintah pusat Kiev pada April.

Seorang pemimpin kelompok separatis mengatakan pembicaraan dengan Kiev terkait penyelidikan kasus itu diperkirakan akan berlanjut pada Jumat (18/7), dan menambahkan bahwa gencatan senjata selama tiga hingga empat hari akan dibuat untuk memberi kesempatan dilakukannya penyelidikan.

Ukraina dan Rusia saling tuding soal insiden tersebut. Amerika Serikat menegaskan bahwa insiden itu terjadi dengan latar belakang dukungan Rusia untuk pemberontak Ukraina. Moskow membantah telah memberikan dukungan secara militer bagi pihak pemberontak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement