REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 yang diduga ditembak menyebabkan seluruh penumpangnya tewas. Amerika Serikat pun menyatakan duka citanya kepada para keluarga korban yang berada dalam pesawat.
Berdasarkan pernyataan dari Kedubes Amerika Serikat di Jakarta, AS mendesak semua pihak, yakni Rusia, pemberontak pendukung Rusia, dan Ukraina untuk mendukung adanya gencatan senjata. Hal ini dilakukan guna memastikan akses yang aman dan terbuka ke lokasi jatuhnya MH17 bagi penyidik internasional serta memfasilitasi pencarian korban dan sisa-sisa pesawat
Selain itu, AS juga menyatakan pentingnya dilakukan penyelidikan internasional secara penuh dan kredibel secapat mungkin. “Peran organisasi internasional seperti PBB dan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) di Ukraina sangat dibutuhkan dalam upaya ini, dan kami akan berkomunikasi dengan negara-negara yang terkena dampaknya dan mitra-mitra dalam organisasi-organisasi tersebut untuk menentukan langkah terbaik,” kata pernyataan, Jumat (18/7).
Sementara itu, sangat penting agar bukti-bukti dan sisa puing yang ada di lapangan agar tidak dirusak dan tak diganggu. Amerika Serikat pun siap mengerahkan bantuan darurat membantu penyelidikan internasional, termasuk termasuk dengan mengerahkan sumber daya dari Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika (NTSB) dan Biro Investigasi Federal (FBI). AS juga akan melanjutkan pencarian apakah ada warganya yang masuk dalam daftar penumpang pesawat.
Meskipun belum terdapat informasi yang lengkap, lanjutnya, dapat dipastikan bahwa insiden ini terjadi di tengah-tengah krisis di Ukraina yang dipicu oleh dukungan Rusia kepada para pemberontak, baik dalam bentuk senjata, perlengkapan, maupun pelatihan. Insiden ini semakin menegaskan betapa pentingnya bagi kami untuk terus mendesak Rusia segera mengambil langkah-langkah konkret mengurangi ketegangan di Ukraina serta mengupayakan gencatan senjata.