REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan perlu penyelidikan menyeluruh untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di wilayah Ukraina. Penyelidikan yang melibatkan seluruh organisasi internasional terkait.
Dalam siaran pers kepada Republika, Jumat (18/7), Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, di wilayah jatuhnya pesawat terdapat beberapa unit pasukan bersenjata Ukraina. Pasukan itu dilengkapi dengan sistem antirudal udara, seperti Buk-M1.
Kementerian menambahkan, di barat laut pinggiran Donetsk terdapat beberapa batalion resimen 156 Air Defence tentara bersenjata Ukraina dengan 27 sistem Buk-M1. Senjata tersebut mampu mendeteksi sasaran udara dalam radius hingga 160 kilometer dan menembaknya di ketinggian hingga lebih dari 30 kilometer.
"Lebih dari itu, pesawat tempur tentara Ukraina lengkap dengan berbagai jenis rudal kerap terbang di langit Donetsk. Ini fakta yang tidak bisa dipungkiri," ujar kementerian.
Kementerian meragukan pernyataan pemerintah Ukraina yang mengatakan sistem atau pesawat Buk-M1 tidak sedang mengunci target saat peristiwa terjadi. Pernyataan itu mempunyai konsekuensi hukum serius yang membutuhkan penyelidikan menyeluruh.