Jumat 18 Jul 2014 18:57 WIB

Dunia Menuntut Penyelidikan Insiden MH17

Rep: mgrol24/ Red: Didi Purwadi
Pesawat Malaysia airlines (AP/JoePriesAviation.net)
Foto: AP Photo/JoePriesAviation.net
Pesawat Malaysia airlines (AP/JoePriesAviation.net)

REPUBLIKA.CO.ID, DONETSK -- Para pemimpin dunia menuntut penyelidikan internasional atas dugaan penembakkan pesawat Malaysia Airlines MH17 oleh gerilyawan Ukraina yang menewaskan 298 orang. Tragedi ini meningkatkan ketegangan antara Rusia dan Barat.

Seorang pejabat AS mengatakan rudal diduga kuat ditembakan ke udara mengenai Malaysia Airlines Boeing 777 dalam penerbangan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur pada Kamis.

Tidak ada yang selamat dari kecelakaan itu. Musibah meninggalkan reruntuhan dan mayat yang tersebar di seluruh wilayah yang dikuasai pemberontak di dekat perbatasan Rusia. Bendera putih darurat dikibarkan di antara reruntuhan.

Amerika Serikat menyerukan gencatan senjata untuk memungkinkan akses ke lokasi kecelakaan, seperti yang dilakukan Kanselir Jerman Angela Merkel.

''Ada banyak indikasi bahwa pesawat itu ditembak jatuh,'' kata pejabat AS tersebut. ''Jadi, kami harus mengambil hal-hal yang sangat serius.''

''Tidak ada bukti pasukan Ukraina menembakkan rudal,'' kata pejabat itu.

Wakil Presiden AS, Joe Biden, mengatakan pesawat jet yang sedang terbang itu membawa ratusan penumpang. Lebih dari 20 warga Australia dan 154 warga Belanda menjadi korban dari jatuhnya pesawat MH17.

Pesawat jatuh di dekat desa Hrabove sekitar 40 km (25 mil) dari perbatasan dengan Rusia di dekat ibukota

daerah Donetsk. Daerah ini merupakan kubu pemberontak Ukraina selama beberapa bulan.

Ukraina menuduh militan dibantu oleh petugas intelijen militer Rusia, menembakkan rudal era-Soviet SA-1 ke udara. Republik Rakyat Donetsk membantah keterlibatan apapun dan balik menuding angkatan udara

Ukraina telah menjatuhkan jet penerbangan antarbenua ini.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement