REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain memberikan bantuan obat-obatan dan alat kesehatan, Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) akan mengirimkan 10 relawan untuk menjemput 7 mahasiswa Palestina yang akan kuliah di Indonesia. Keenam mahasiswa tersebut akan menempuh studi di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional BSMI, M. Djazuli Ambari mengatakan ketujuh calon mahasiswa tersebut terdiri dari 6 orang calon mahasiswa S2 dan seorang calon mahasiswa S3. Adapun jurusan yang ditempuh antara lain Teknik Kimia, Teknik Sipil, dan Teknik Elektro.
Djazuli mengatakan, ITB sebenarnya telah mengirimkan surat panggilan kepada ketujuh calon mahasiswa tersebut. Sayangnya para calon mahasiswa tersebut mendapatkan hambatan untuk keluar dari perbatasan Rafah, sehingga mereka belum bisa sampai ke Indonesia.
“Mereka sudah dibuatkan visa sampai hangus, sampai visanya sudah tidak bisa dipakai lagi.” kata Djazuli dalam konferensi pers di kantor BSMI, Jum’at (18/9).
Djazuli mengatakan, pemberian beasiswa ini merupakan salah satu langkah BSMI untuk melakukan capacity building bagi warga Palestina. Sebelumnya, BSMI juga telah memberikan beasiswa kepada 6 orang mahasiswa Palestina untuk menempuh studi kedokteran. Keenam mahasiswa ini kini telah menjalani perkuliahan di UI, UB, UIN Jakarta, dan UGM.
Setelah menjalani perkuliahan di Indonesia selama 5-6 tahun, para mahasiswa ini wajib kembali ke Palestina untuk menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari di Indonesia. “Jadi kalau ada yang lulus kemudian tinggal disini atau bekerja di sini tidak bisa. Karena kita sudah ada MoU yang mengatur itu.” kata Djazuli.