REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Pertahanan Rusia mendesak masyarakat internasional melakukan penyelidikan menyeluruh, maksimal dan transparan atas tragedi jatuhnya Malaysia Airlines MH17.
Dalam siaran pers yang diterima ROL, Jumat (18/7), kementerian pertahanan juga menjawab spekulasi terkait kegiatan Pasukan Bersenjata Rusia di perbatasan.
Berdasarkan keterangan, Pertahanan Udara Pasukan Bersenjata Federasi Rusia di desa Grabovo, lokasi jatuhnya pesawat, sedang tidak aktif. Di hari yang sama, pesawat tempur Rusia yang berada di kawasan yang berdekatan dengan perbatasan Donetsk tidak ada yang terbang.
"Informasi ini kami berikan sebagai bentuk kontrol obyektif. Kami ingin menggarisbawahi Boeing 777 itu terbang di luar wilayah pertahanan udara Rusia. Pesawat tersebut berada di wilayah udara Ukraina di bawah pengawasan sistem manajemen lalu lintasnya," kata kementerian dalam pernyataannya.