REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW -- Rusia mendesak penyelidikan terbuka atas insiden jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina. Rusia juga meminta dibentuknya komisi internasional.
Dilansir dari Russia Today, duta besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin mengatakan, penyelidikan di otoritas penerbangan Ukraina juga diperlukan. "Seperti yang kita lihat, perlunya investigasi tidak hanya pada kecelakaan itu sendiri. Tetapi juga bagaimana otoritas penerbangan Ukraina melakukan tugasnya," kata Churkin.
Ia sendiri mempertanyakan mengapa penerbangan tersebut dapat diizinkan melalui daerah konflik. Sementara itu, Malaysia Airline mengatakan dalam pernyataannya bahwa pengendali lalu lintas Ukraina memerintahkan Boeing 777 untuk terbang 500 meter lebih rendah ketika pesawat memasuki wilayah udara negara itu.
Lanjutnya, pilot seharusnya terbang di ketinggian 35 ribu kaki sepanjang wilayah udara Ukraina. Tetapi pengendali lalu lintas udara memerintahkan MH17 terbang di ketinggian 33 ribu kaki.
Wakil Rusia pun memastikan keamanan penerbangan sipil dalam wilayah udara merupakan tanggung jawab negara tersebut. Churkin pun menegaskan bahwa Rusia tidak menembak jatuh pesawat militer Ukraina sebelumnya.
"Kami tidak melakukannya," katanya. Meskipun belum jelas apa yang terjadi pada MH17, Kiev dan Washington telah menyalahkan pemberontak antipemerintah Ukraina yang diduga mendapatkan bantuan dari personel Rusia.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Petro Poroshenko menyalahkan para teroris atas insiden ini. Ia juga menyebut insiden ini sebagai tindakan terorisme.
Menteri Luar Negeri Rusia pun mengatakan tuduhan tersebut merupakan tekanan kepada para penyelidik yang tidak dapat diterima. Alasannya, penyelidik Ukraina dapat diarahkan pekerjaannya.