Sabtu 19 Jul 2014 17:50 WIB

Menlu Prancis Desak Gencatan Senjata di Gaza

Israeli ground troops enter the Gaza Strip, July 17, 2014.
Foto: Reuters/IDF
Israeli ground troops enter the Gaza Strip, July 17, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius "mendesak" gencatan senjata di Gaza.

Fabius menyerukan itu dalam jumpa pers di Kairo, Sabtu (19/7), setelah pembicaraan dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, yang menggalang dukungan internasional bagi usulan gencatan senjata di Gaza.

Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shukri, menegaskan kembali seruannya pada semua pihak untuk bergabung dengan prakarsa Mesir untuk gencatan senjata di Jalur Gaza. Itu sebagai langkah pertama menuju pembukaan kembali perlintasan perbatasan dan dimulainya kembali pembicaraan damai Palestina-Israel.

Dalam konferensi pers bersama dengan timpalannya dari Prancis, Laurent Fabius, Syukri mengatakan: "Kami masih berharap untuk mengakhiri konflik dan menghentikan pertumpahan darah. "Rafah antara Mesir dan Gaza selalu terbuka untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan rakyat Palestina," jelasnya.

Situasi memburuk Gaza dan serangan darat Israel yang membunuh banyak orang Palestina tidak bersalah menyoroti kebutuhan untuk persetujuan tanpa syarat dari prakarsa gencatan senjata Mesir, tegasnya.

Syukri berkata ia melakukan kontak intensif dengan menteri luar negeri Inggris, Kuwait, Yordania, Norwegia, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengenai cara-cara untuk meredakan konflik.

"Saya sudah bertemu dengan Presiden Abbas yang mengadakan pembicaraan dengan Presiden Mesir Abdelfatah Al-Sisi kemarin," ia melanjutkan.

Syukri mencatat bahwa ia berdiskusi dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengenai peran AS bisa bermain dalam menggunakan hubungan dekat dengan Israel, Yordania dan Mesir untuk mengakhiri konflik dan melanjutkan pembicaraan damai.

Pada pembicaraan dengan Fabius, menteri Mesir mengatakan mereka fokuskan pada upaya Mesir untuk mengakhiri konflik dan melindungi rakyat Palestina.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement