REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis telah mencegah penyelenggaraan pertemuan terbuka pro-Palestina yang dijadwalkan diselenggarakan pada Sabtu di Paris guna menghindari resiko kerusuhan setelah bentrokan meletus selama demonstrasi serupa satu pekan sebelumnya. Demikian kata medis setempat pada Jumat (18/7).
Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve, mengatakan keputusan tersebut dibenarkan setelah aksi kerusuhan membuat keruh pertemuan terbuka pada Ahad lalu (13/7).
"Menurut anasir yang diberikan oleh kepala polisi Paris, saya mempertimbangkan bahwa kondisi untuk menjamin keselamatan dalam demonstrasi itu tak ada," kata menteri tersebut kepada media siaran lokal, Europe1.
"Saya tak bisa menerima terulangnya (aksi kerusuhan ini) dan saya tak bisa mengambil resiko melihat warga Prancis, apa pun latar belakang agama mereka, terancaman kerusuhan," kata Bernard Cazeneuve sebagaimana dikutip Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Sabtu malam.
Penyelenggaran demonstrasi tersebut mengatakan mereka akan mengajukan banding terhadap putusan itu. Demikian laporan media setempat.