Ahad 20 Jul 2014 02:01 WIB

Jatuhnya MH17 Sebagai Kejahatan yang Tak Termaafkan

Rep: c70/ Red: M Akbar
Puing sisa pesawat maskapai Malaysia Airlines MH17
Foto: reuters
Puing sisa pesawat maskapai Malaysia Airlines MH17

REPUBLIKA.CO.ID, MUAR -- Wakil Perdana Menteri Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yassin, menggambarkan jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina timur pada Kamis (17/7) lalu sebagai bentuk kejahatan yang tak bisa dimaafkan.

Seperti dilansir dari Bernama, Muhyiddin mengatakan, masyarakat dunia harus memastikan siapa yang harus bertanggung jawab atas insiden tersebut. Insiden yang merenggut 298 nyawa penumpang dan awak pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH17, akan dibawa ke pengadilan.

"Ini (jatuhnya MH17) adalah sebuah kejahatan yang tak termaafkan, membunuh orang yang tidak bersalah," kata Muhyiddin di acara Iftar dan Khatam Al-Quran di Masjid Kampung Paya Panjang, Pagoh, Sabtu (19/7).

Pada kesempatan tersebut, Muhyiddin juga bersama-sama dengan para jemaat membaca Yasin dan Tahlil untuk salah satu penumpang pesawat MH17 yang bernasib naas, Mohd Ali Salim (30 tahun), yang berasal dari Kampung Jayor.

Mohd Ali, diketahui sedang mengejar gelar doktor di Universitas Erasmus di Rotterdam, Belanda. Dalam perjalanannya tersebut, pria malang itu berencana merayakan hari raya Idul Fitri di rumahnya.

Sementara itu, Muhyiddin juga mengatakan kejahatan besar lainnya yang sedang dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina di Gaza.

Dia mengatakan serangan roket di tanah invasi oleh rezim Zionis itu telah menyebabkan pemusnah massal dan membunuh banyak orang tak bersalah, termasuk wanita dan anak-anak.

"Masyarakat dunia harus mengambil tindakan segera untuk menghentikan kebrutalan Israel terhadap warga Palestina," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement