Ahad 20 Jul 2014 09:19 WIB

Publik Mesir Desak Pengusutan Kasus Perampokan Mahasiswi Indonesia

Bangunan Universitas Al Azhar Kairo Mesir
Foto: blogspot
Bangunan Universitas Al Azhar Kairo Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Publik Mesir mengecam pelaku perampokan yang menyebabkan kematian mahasiswi Indonesia di Universitas Al Azhar di Kairo dan mendesak pihak berwenang mengusut kasus tersebut. 

"Ini kejahatan yang sangat keji dan pelakunya harus dihukum berat," kata Syeikh Agung Al Azhar, Prof Dr Ahmed Al Tayeb, yang pada Sabtu (19/7) khusus mengutus Wakil Syeikh Agung Al Azhar Prof Dr Abbas Siman untuk menjadi imam shalat jenazah Gusti Rahma Yani, mahasiswi asal Padang Panjang yang meninggal dunia dalam kejadian perampokan itu. 

Usai shalat jenazah, Duta Besar Indonesia untuk Mesir Nurfaizi Suwandi mengatakan bahwa keprihatinan atas kejadian itu tidak hanya datang dari publik tapi juga para duta besar yang tergabung dalam Korps Diplomatik ASEAN di Mesir. 

Media massa Mesir seperti Al Masri Al Yaoum, Al Akhbar, Al Balad, dan Al Watan mengutip pernyataan Rektor Universitas Al Azhar Prof Dr Osama El Abed dan beberapa tokoh masyarakat setempat yang mengecam tindak kejahatan itu dan mendesak pihak berwajib mengusut tuntas kasus tersebut.

Kepala Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo, Windratmo Suwarno, mengatakan Kepolisian Distrik Nasr City telah membentuk dua tim untuk memburu pelaku kejahatan tersebut.

"Kedua tim polisi tersebut saat ini aktif menyisir tempat kejadian untuk memburu pelaku. Pengusutan polisi ini dikawal oleh Al Azhar dan KBRI," katanya. 

Nurfaizi mengatakan polisi berjanji menemukan pelaku perampokan itu dalam dua atau tiga hari mendatang. Perampokan terhadap Gusti Rahma Yani terjadi ketika dia bersama satu mahasiswi rekan seasramanya, Rizqana Mursyidah, kembali ke Asrama Buust usai buka bersama di Hayl Asyir, Nasr City, Kamis (17/7).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement