REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Hampir 5.000 pemrotes pro-Palestina pada Sabtu (19/7) malam menggelar demonstrasi guna menentang serangan Israel ke Jalur Gaza.
Ketika menanggapi seruan protes dari yayasan bantuan kemanusiaan Turki, IHH, warga mulai berkumpul di luar Konsulat Israel setelah waktu buka puasa (iftar). Demonstran berencana melanjutkan pertemuan terbuka mereka sampai pukul 02.00 waktu setempat.
Pemrotes terlihat membawa bendera Palestina, dan bersama-bersama meneriakkan kalimat "Israel pembunuh, keluar dari Gaza". Massa juga membakar satu bendera Israel.
Kebanyakan pemrotes membawa anak mereka untuk menyampaikan solidaritas mereka buat keluarga Palestina yang kehilangan anak mereka selama srangan Israel. Banyak pemrotes membawa spanduk yang bertuliskan, "Jangan bunuh bayi."
Polisi antihuru-hara Turki telah melakukan berbagai langkah pengamanan, dan telah mengerahkan 10 mobil penyemprotes air di depan dan dekat konsulat tersebut, sementara personel lain mengambil posisi di gerbang masuk gedung itu.
Presiden Turki Abdullah Gul mengatakan seluruh rakyat Turki mengutuk serangna Israel terhadap rakyat Palestina. Dalam protes lain pada Kamis (17/7), pengunjuk-rasa melemparkan batu ke konsulat tersebut saat mereka berusaha memasuk gedung itu dengan melompati pagar.
Saat demonstrasi tersebut berubah jadi kerusuhan, Israel memutuskan untuk mengurangi personel diplomatiknya sampai tingkat paling rendah yang diperlukan. Menteri luar negeri Israel menuduh Turki tidak melakukan tindakan keamanan yang diperlukan.