REPUBLIKA.CO.ID,
Gaza hampir kehabisan persediaan obat.
MER-C akan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Gaza untuk memobilisasi sumber daya manusia kesehatan dari rumah sakit lain di Jalur Gaza untuk ditempatkan di Rumah Sakit Indonesia.
Sampai hari kedelapan operasi militer Israel di Jalur Gaza, daerah Palestina yang dikuasai pasukan perlawanan Hamas tersebut masih tetap berada dalam kondisi tidak aman.
Seorang warga Gaza, Widyan Al Najjar, mengatakan, serangan Israel tidak pernah berhenti sejak mereka mengintensifkan serangan selama hampir sembilan hari. Hampir dua ratus warga Palestina tewas dan ribuan bangunan di wilayah tersebut hancur.
Lebih lanjut Widyan Al Najjar mengatakan, serangan yang diluncurkan Israel juga mengenai rumah sakit, sekolah ,dan universitas yang ada di Gaza.
“Saat ini juga ada serangan terbaru yang terjadi. Israel kembali meluncurkan serangan udara di sebuah area kosong dan sekitar lingkungan perumahan di Jalur Gaza. Ada satu orang dilaporkan terluka,” kata Widyan kepada Republika, Selasa (15/7).
Menurut Widyan, serangan ini dilakukan hanya enam jam setelah Israel setuju untuk melakukan gencatan senjata. Sebelumnya, Mesir telah mengajukan proposal gencatan senjata untuk mengakhiri kekerasan yang terus terjadi di Gaza.
Widyan yakin Israel tak akan pernah menghentikan serangan sampai mereka mendapatkan tujuannya, yakni mengambil alih wilayah Gaza.
Israel, kata Widyan, akan terus berusaha menghancurkan kekuatan Hamas dan membubarkan Pemerintah Palestina bersatu yang terbentuk pada bulan lalu.
“Mereka tidak akan pernah menghentikan serangan ke Palestina sepanjang tujuan mereka belum juga tercapai. Tidak ada perdamaian yang mereka inginkan dari kami,” kata Widyan.