Ahad 20 Jul 2014 17:50 WIB

Situasi Palestina Memanas, Presiden SBY Telepon Presiden Abbas

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (19/2).
Foto: Antara
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Intensitas agresi militer Israel ke Palestina terus meningkat. Seperti dikutip dari Ma'an News, Ahad (20/7), Israel melancarkan serangan ke Shujaiyya, sebuah wilayah yang bersebelahan dengan kota Gaza.

Tak kurang dari 40 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Menanggapi semakin memanasnya situasi di Palestina, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Marty Natalegawa mengatakan, pemerintah Indonesia tidak tinggal diam.

Upaya-upaya diplomatik agar Israel menghentikan serangannya terus diupayakan. "Terus bergulir, tiada henti. 24 kali tujuh (jam). Baik di Jenewa (komisi HAM PBB) maupun New York (markas pusat PBB)," ujar Marty saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Ahad (20/7) sore. 

Namun demikian, Marty menyebut upaya diplomatik yang dipilih disesuaikan dengan pilihan pemerintah Palestina. "Kadang kala kita maju, Palestina bilang tahan dulu karena ada upaya-upaya lain." 

Lebih lanjut, Marty mengatakan, atas instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ia mengupayakan pembicaraan telepon antara Presiden dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. 

"Saya barusan diinformasikan telepon sudah tersambung. Saya diberitahukan kembali, pak Presiden menyatakan dukungannya terhadap upaya-upaya dari Presiden Abbas untuk menghentikan kekerasan dan juga agar masyarakat internasional memberikan bantuan kemanusiaan."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement