Ahad 20 Jul 2014 20:24 WIB

Laporan dari Gaza (2): Dahsyatnya Pertempuran Darat dan Semangat Pejuang Palestina

Pejuang Palestina
Foto: Majdi Mohammed/AP
Pejuang Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Sejak hari pertama agresi militer oleh zionis Israel, rencana operasi serangan darat memang sudah tersebar akan dilakukan. Awalnya perdana menteri Israel Benyamin Netanyahu merasa yakin bahwa cukup dengan operasi lewat udara bisa menyeelesaikan misinya dan menghabisi Hamas di jalur Gaza. Namun ternyata perkiraan itu gagal dan hari ke sepuluh terpaksa mendeklarasikan perang darat.

Namun deklarasi perang darat tersebut malah di sambut baik oleh para pejuang Palestina. Melalui juru bicara resminya, Abu Ubaidah, Brigade Izzuddin al Qassam menyampaikan bahwa benar jika militer Israel akan melakukan serangan darat. Bagi para pejuang Palestina di Gaza informasi itu akan menjadi mimpi yang menjadi nyata. Karena selama ini para pejuang Palesitina hanya bisa melontarkan roket-roket dari Gaza ke arah wilayah wilayah di Israel.

Abu Ubaidah juga mengatakan,  pihaknya sudah menyiapkan 1/4 juta granat ditangan para pemuda jalur Gaza sebagai pengganti bebatuan untuk melempari para tentara zionis. Puluhan ribu pejuang Palestina juga sudah menunggu datangnya giliran mereka untuk turun ke medan perang. Berbagai persiapan sudah dilakukan para pejuang Palestina.

Dan alhasil, dalam sejak 19 juli sampai berita ini diturunkan sedikitnya 30 tentara dan perwira israel telah tews di tangan para pejuang palestina dengan puluhan lainnya luka luka. Pertempuran darat masih berlangsung sengit meskpun masih terbatasi di wilayah perbatasan saja karena para pejuang palestina berhasil memukul mundur tentara israel.

Kontributor Republika, Muhammad Husein melaporkan, sejak empat hari dilancarkannya serangan darat, media lokal Israel pun mengakui bahwa sampai saat ini belum satu pun wilayah jalur Gaza berhasil dimasuki. Malah sebaliknya, pasukan pejuangn Palestina berhasil melakukan dua kali penyusupan ke wilayah Israel dan melenyapkan sedikitnya 11 tentara Israel dan melukai beberapa tentara lainnya. Harian Yediot Ahronot Israel menyebutkan bahwa hari sabtu kemarin sebagai hari kelam militer Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement