REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Asap mengepul dari gedung-gedung yang terbakar, mayat-mayat bergelimpangan di jalan. Ambulans-ambulans masuk ke Shejaiya, wilayah di antara Gaza dan pagarperbatasan. Tapi, Israel tak peduli. Ambulans diserang seorang paramedic dan juru kamera tewas karenanya.
"Dia bukan seorang pejuang. Dia adalah pejuang kemanusiaan. Dia adalah seorang pekerja ambulans. Apa dia layak untuk mati?" kata seorang kerabat korban yang menguburkannya seperti dilaporkan AFP, Ahad (20/7).
Serangan Ahad sebelum fajar hingga tengah hari itu menewasklan 99 warga Palestina. Perempuan dan anak-anak termasuk di dalamnya.
Badan Pengungsi PBB telah membuka 61 sekolah untuk penampungan pengungsi. Lebih dari 81 ribu pengungsi. Meski serangan Israel telah memakan korban warga sipil Palestina, PM Israel Benjamin Netanyahu memilih menyalahkan Hamas yang telah melibatkan warga sipil menjadi korban.