REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Sedikitnya 100 warga Palestina tewas dalam serangan Israel yang diluncurkan pada Ahad (20/7). Hanya dalam satu hari, serangan Israel yang mencakup darat, laut, dan udara juga telah mengakibatkan ratusan warga terluka.
Serangan Israel yang diluncurkan pada Ahad pagi tersebut menargetkan rumah-rumah warga di lingkungan Kota Gaza. Pembantaian massal bahkan tampak terjadi saat Israel meluncurkan serangan udara di Shujaiyya, wilayah timur Kota Gaza. Sebanyak 66 jenazah warga sipil ditemukan, yang banyak diantaranya juga merupakan wanita dan anak-anak.
Selama 13 hari mengintensifkan serangan di Gaza, Israel telah mengakibatkan 437 warga Palestina tewas. 200 diantaranya tewas sejak Israel memulai operasi darat pada Kamis (17/7) lalu.
Maan News melaporkan hingga saat ini terdapat 3000 warga menjadi korban luka-luka akibat serangan Israel. Rumah-rumah sakit di Gaza mulai mengalami kesulitan akibat jumlah korban yang terus meningkat. Hal ini terutama disebabkan karena kurangnya fasilitas dan tenaga medis di Gaza.
Rumah-rumah sakit di Gaza juga mengalami kesulitan karena harus mengalami pemadaman listrik. Hal ini disebabkan serangan Israel, yang juga menargetkan tempat tersebut. Padahal, rumah sakit sangat membutuhkan listrik agar dapat secara maksimal menangani pasien.