REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY - Layanan darurat di Jalur Gaza pada Senin mengumumkan kematian 20 warga Palestina lagi dalam serangan Israel sehari sebelumnya. Para korban terbaru meningkatkan jumlah korban dari warga Palestina sejak dimulainya serangan militer besar Israel di Gaza pada 8 Juli menjadi 469 orang.
Dari Doha, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ban Ki-moon mengutuk pembunuhan puluhan rakyat Palestina di Jalur Gaza oleh serangan serangan Israel, Ahad, sebagai "tindakan mengerikan" dan menyerukan segera diakhirinya pertempuran hampir dua pekan itu.
Ban, di Doha pada persinggahan pertama dari lawatan Timur Tengahnya untuk mencoba mengakhiri pertumpahan darah yang telah menelan lebih dari 400 jiwa tersebut, bertemu Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, Palestina Presiden Mahmoud Abbas dan Menteri Luar Negeri Qatar Khaled al-Attiya sebelum menuju Mesir.
"Sementara saya berada pada rute ke Doha, puluhan warga sipil telah tewas dalam serangan militer Israel. . . di Gaza ... Saya mengutuk tindakan mengerikan itu," katanya dalam satu pernyataan setelah pembicaraan dengan Attiya.
"Israel harus menahan diri secara maksimal. Saya ulangi permintaan saya kepada semua pihak bahwa mereka harus menghormati hukum kemanusiaan internasional. Kekerasan harus berhenti sekarang," tambahnya.
Lebih dari 100 warga Palestina dan 13 tentara Israel tewas dalam serangan Israel di lingkungan Shejaia Gaza dan para militer bertempur dalam pertempuran paling berdarah dalam 13 hari ofensif negara Yahudi itu.