Senin 21 Jul 2014 11:05 WIB

Tim Investigasi Internasional MH17 Dibentuk

Liow Tiong Lai
Foto: Malaysian Insider
Liow Tiong Lai

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia telah mengumumkan dibentukan tim investigasi internasional. Tim gabungan untuk menginvestigasi insiden pesawat Malaysia Airlines MH17 itu terdiri dari para pejabat asal Belanda, Malaysia, Inggris dan Amerika Serikat.

Meski sudah dibentuk, tetapi tim diprediksi akan menemui hambatan. Sebab, pemerintah Ukraina tidak bisa menjamin keselamatan tim investigasi internasional di dalam dan sekitar lokasi kecelakaan.

Apalagi lokasi tersebut berada di bawah kontrol penuh kelompok separatis.

Menteri Transportasi Malaysia, Liow Tiong Lai mengatakan Malaysia sangat prihatin dengan situasi tersebut. Ia meminta agar dibukakan akses langsung serta tak terbatas ke lokasi kecelakaan. Termasuk jaminan keamanan bagi para anggota tim investigasi internasional.

"Malaysia menuntut semua sisa-sisa jenazah para korban harus diizinkan untuk ditemukan, diidentifikasi dan dipulangkan," kata menteri di Kiev, Ahad (20/7).

Ia mengatakan sejauh ini, satu-satunya badan internasional yang telah berhasil mendapatkan akses singkat ke lokasi kecelakaan adalah Organisasi untuk Keamanan dan Kerja sama di Eropa (OSCE).

Liow tiba di Kiev pada Ahad (20/7) didampingi oleh Direktur Jenderal Departemen Penerbangan Sipil Malaysia dan ketua Malaysia Airlines.

Dia telah bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Ukraina Volodymyr Groysman, ketua Komisi Khusus Pemerintah Ukraina mengenai MH17, serta Menteri Infrastruktur Ukraina Maksym Burbak dan Ketua Badan Penerbangan Negara Ukraina Denys Antonyuk.

Tim Malaysia terdiri dari 133 pejabat dan ahli, yang terdiri para personil pencari dan pemulihan, ahli forensik, teknis dan ahli medis yang tiba di Kiev Sabtu pagi (19/7).

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement