REPUBLIKA.CO.ID, MOSKWA -- Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji akan melakukan semua yang diperlukan untuk memastikan keamanan dan keselamatan tim penyelidik ahli di lokasi jatuhnya Malaysia Airlines MH17.
Dalam pernyataannya, Putin mengatakan seluruh orang di Ukraina bertanggung jawab pada keluarga korban. "Tidak ada seorangpun yang berhak menggunakan tragedi ini sebagai alat politis. Insiden seperti ini seharusnya menyatukan masyarakat bukannya memecah belah," ujar Putin dikutip dari Sky News, Senin (21/7).
Dia menambahkan seluruh orang yang di Ukraina bertanggung jawab pada rakyatnya sendiri dan warga negara yang menjadi korban jatuhnya pesawat. Tanggapan Putin tersebut disampaikan menyusul pernyataan Menteri Luar Negeri AS John Kerry yang menyatakan keterlibatan Rusia dalam insiden itu.
Kerry juga meminta Rusia bertanggung jawab atas aksi yang dilakukan separatis proRusia di Ukraina. Kelompok tersebut dilaporkan memaksa petugas penyelamat menyerahkan seluruh jenazah korban.
Kelompok pengawas internasional dan pejabat Ukraina mengatakan jenazah 192 korban telah dipindahkan dan ditempatkan di kereta berpendingin di stasiun Torez.
Putin berjanji pada Perdana Mneteri Belanda Mark Rutte dia akan membantu mengembalikan jasad korban dan kotak hitam pesawat.Kerry mengancam akan mengambil langkah tambahan terhadap Rusia.
Dia juga mendesak sekutu-sekutunya di Eropa menjatuhkan sanksi yang lebih tegas karena krisis di Ukraina. Kerry mengatakan Rusia melengkapi kelompok separatis dengan sistem rudal canggih seperti yang digunakan menghancurkan Malaysia Airlines.
"Cukup jelas sistem ini disalurkan dari Rusia," katanya.
Rusia membantah keterlibatannya dan menyatakan pasukan Ukraina yang menembak jatuh pesawat itu. Dewan Keamanan PBB hari ini mengadakan pemungutan suara yang mengecam jatuhnya pesawat.Resolusi yang dirancang Australia tersebut meminta mereka yang bertanggung jawab menembak jatuh pesawat diadili. Selain itu, kelompok bersenjata di Ukraina tidak boleh merusak tempat kejadian perkara.