Senin 21 Jul 2014 12:59 WIB

Serdadu Zionis Israel Bunuh Diri, Kenapa?

Rep: c64/ Red: M Akbar
Pasukan infanteri Israel berjaga di perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (12/7).
Foto: AP Photo
Pasukan infanteri Israel berjaga di perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (12/7).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Seorang serdadu zionis Israel yang berjaga di pos terdepan lakukan bunuh diri pada Sabtu (19/7) waktu setempat. Hal tersebut diumumkan oleh pihak militer zionis Israel perihal tentaranya melakukan bunuh diri di perbatasan Jalur Gaza bagian utara.

Seperti yang dikutip Mi'raj News Agency (MINA), Senin (21/7) dari Media Israel Chanel 2 mengatakan, tentara yang bertugas dipos terdepan utara Jalur Gaza tersebut menembak kepalanya sendiri dengan senjata pribadi miliknya.

"Korban terluka parah di kepala dan segara dilarikan ke Rumah Sakit Soroka di Beersheba. Namun meninggal dunia diperjalanan," lapor media tersebut.

Alasan tentara tersebut belum diketahui hingga saat ini, namun adanya dugaan kuat ia bekat menghabiskan nyawanya sendiri karena stress. Hingga kini pertempuran melawan para pejuang Palestina tak kunjung usai sehingga diduga membuat serdadu zionis itu mengalami tekanan psikis.

Hingga kini, pihak keamanan zionis masih mendalami penyebab kasus bunuh diri tentara Zionis Israel itu. Sejauh ini pihak militer Israel belum memberikan identitas dan rincian lebih lanjut.

Kejadian tersebut menambah daftar panjang kasus bunuh diri tentara zionis Israel. Sampai kini tercatat sudah ada sebanyak 279 serdadu zionis dalam 10 tahun terakhir.

Data statistik menyebutkan jumlah serdadu Israel yang melakukan bunuh diri itu terjadi pada kurun waktu tahun 2007 (17 kasus), 2008 (23 kasus), 2009 (20 kasus), 2010 (28 kasus), 2011 (20 kasus), 2012 (14 kasus). Sedangkan tahun 2013 dan 2014 baru satu kasus dilaporkan.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement