REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Para keluarga korban jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di Inggris khawatir jasad kerabat mereka dijadikan alat tawar oleh kelompok separatis pendukung Rusia.
Seperti dilansir //The Telegraph//, Ahad (20/7), Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin bertanggung jawab atas tragedi itu. Cameron mendesak diberikan akses ke lokasi kejadian sehingga keluarga bisa memakamkan keluarga mereka dengan layak.
Melalui pembicaraan telepon dengan Putin, Cameron mengatakan saat ni dunia sedang memperhatikan. Dia memperingatkan agar Putin segera mengambil tindakan atau akan menghadapi sanksi yang lebih berat.
Kelompok pro-Rusia menguasai lokasi jatuhnya MH17 di desa Grabovo di Ukraina Timur. Mereka memindahkan sekitar 200 jenazah korban ke dalam kereta untuk dibawa ke tujuan yang belum diketahui.
Kerabat korban menyebut situasi itu mengerikan dan meminta Cameron dan pemimpin dunia Barat lainnya melakukan langkah lanjutan untuk memastikan jasad korban dikembalikan ke keluarga.
Sampai saat ini penyelidik internasional belum diberikan akses penuh ke tempat jatuhnya pesawat empat hari setelah tragedi itu.