REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Tunisia memutuskan untuk menutup semua masjid dan stasiun radio yang terkait dengan kelompok konservatif, Salafi. Penutupan tersebut dilakukan setelah kelompok militan membunuh 14 tentara di dekat daerah perbatasan Aljazair dikutip dari worldbulletin.
Pasukan bersenjata Tunisia tengah memburu para militan untuk keluar dari persembunyiannya dari pegunungan Chaambi di perbatasan Aljazair. Beberapa pejuang dan 14 tentara tewas pada pekan lalu saat belasan pria bersenjata dengan pelontar granat menyerang dua pos keamanan di wilayah tersebut.
"Perdana menteri telah memutuskan untuk menutup segera masjid-masjid yang tidak dikontrol oleh otoritas berwenang dan masjid tersebut dilaporkan merayakan tewasnya para tentara,"ujar Perdana Menteri Mehdi Joanna dalam pernyataan resminya.
Tak hanya itu, pemerintah juga menutup stasiun radio, website dan stasiun televisi yang menyiarkan pesan dari kelompok militan. Lebih dari 60 orang yang terhubung dengan militan juga ditahan sejak serangan tersebut.
Hanya, pemerintah tidak menyebutkan secara khusus masjid apa yang ditutup, juga website dan media yang dibredel.
Secara perlahan, pemerintah telah mengambil kembali kendali masjid-masjid dari kelompok Salafi usai pemberontakan pada 2011.