REPUBLIKA.CO.ID, -- Seorang bocah berusia sembilan tahun di Afrika Selatan menjadi pengantin termuda di dunia. Bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu menikahi seorang wanita berusia 62 tahun. Ini adalah pernikahan kedua mereka, yang bertujuan mempertegas pernikahan mereka sebelumnya yang digelar tahun lalu.
Saneie Masilela (9 tahun) kembali menjalani prosesi pernikahan dengan Helen Shabangu (62 tahun) di kediaman mempelai wanita di Ximnhungwe di Mpumalanga, Afrika Selatan. Keduanya mengikat janji di hadapan 100 tamu undangan yang hadir. Bahkan suami Helen turut hadir di acara tersebut.
Dilansir dari Daily Mail, Senin (21/7), Saneie menikahi Helen lantaran diperintahkan oleh nenek moyangnya melalui mimpi. Hal ini kemudian dianggap serius oleh keluarganya dan langsung menyiapkan uang 500 Poundsterling untuk pengantin wanita dan 1.000 Poundsterling untuk biaya pernikahan.
Ibunda Sanele, Patience Masilela (47 tahun) menampik jika pernikahan ini merampas hak anak-anak. Sebaliknya, kata dia, pernikahan ini untuk melestarikan tradisi di sana.
"Dengan melakukan ini akan membuat nenek moyang kami bahagia. Sebaliknya, jika kita tidak melakukan apa yang anak saya minta, maka satu hal buruk akan terjadi dalam keluarga," kata dia.
Sanele sendiri sadar kalau pernikahan ini terlalu dini untuk dirinya. Karena itu, ia tetap kembali ke sekolah dan menjalani kehidupannya seperti biasa setelah menikah.
"Saya senang bisa menikahi Helen, tapi saya tetap pergi ke sekolah dan belajar dengan baik. Ketika saya sudah mencapai usia yang matang, saya akan menikah dengan seorang wanita yang sesuai dengan usia saya," kata dia.
Senada dengan Sanele, Helen bahagia karena telah dipilih untuk menikah. Karena itu akan membuat nenek moyang mereka bahagia.
"Saya sangat senang bahwa anak itu memilih saya dan terlebih keluarga saya sangat mendukung. Saya mengerti bahwa (pernikahan) ini untuk membuat nenek moyang bahagia," paparnya.
"Suatu hari Sanele akan tumbuh normal dan memiliki keluarga sendiri suatu hari. Sekali lagi semua upacara ini untuk membuat nenek moyang kami bahagia," katanya.
Sanele dan istri tidak menandatangani surat nikah dan tidak harus hidup bersama. Keduanya telah kembali ke kehidupan normal masing-masing.