REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pihak Malaysia menyatakan keprihatinannya atas pemblokiran tim investigasi internasional atas tim separatis yang mempersulit identifikasi dan mengotak-atik kotak hitam (black box) pesawat yang mereka temukan.
Menteri Transportasi Malaysia, Liow Tiong Lai mengatakan pihaknya masih belum bisa menembus koridor aman untuk melancarkan identifikasi jasad korban MH17 yang mengalami kecelakaan di Ukraina, perbatasan Rusia tersebut.
"Pemerintah Ukraina mengatakan pihaknya tidak bisa menjamin keamanan tim internasional di dalam atau di lokasi jatuhnya pesawat," kata Liow, dilansir dari Sydney Morning Herald, Selasa (22/7).
Liow mengatakan mayoritas Muslim Malaysia menginginkan jasad saudara mereka untuk kembali maksimal Hari Raya Idul Fitri akhir bulan ini. Mereka ingin memperlakukan jasad tersebut dengan cara Islam. Dalam kepercayaan Islam, jasad orang yang sudah meninggal harus dikubur dalam waktu 1x24 jam.
Liow menyatakan situasi semakin terhambat dengan kabar bahwa separatis mengontrol dan menguasai area kecelakaan pesawat. Mereka juga tidak mempunyai rantai komando atau pimpinan yang jelas.