REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Mayat yang ditemukan 40 hari lalu di Kota Suncheon di bagian selatan Korea Selatan telah dikonfirmasi sebagai mayat pemilik feri yang tenggelam, kata polisi di Seoul pada Selasa.
"Mayat itu, yang ditemukan pada 12 Juni di satu kebun plum di Suncheon, telah dikonfirmasi sebagai mayat Yoo Byung-eon melalui pemeriksaan DNA dan sidik jari," kata Woo Hyung-ho, Kepala Kepolisian di Suncheon, sekitar 300 kilometer di sebelah selatan Seoul, dalam taklimat yang disiarkan televisi secara nasional.
Sampel DNA yang diambil dari mayat tersebut cocok dengan Yoo (73), pemilik Chonghaejin Marine, Operator Kapal Feri Sewol, yang terbalik dan tenggelam di Pantai Baratdaya Korsel pada 16 April.
Satu sidik jari telunjuk mayat tersebut, yang sudah membusuk, juga milik Yoo, kata perwira polisi itu.
Mayat tersebut ditemukan 40 hari lalu di kebun plum sekitar 2,3 kilometr dari rumah liburan tempat Yoo diduga bersembunyi pada Mei.
Mayat itu ditemukan tergeletak dengan muka menghadap ke atas, dan mengenakan pakaian musim dingin, celana panjang hitam serta topi. Mayat tersebut sudah membusuk, akibat hujan lebat dan kelembaban tinggi, kata polisi. Di sebelah mayat itu, dua botol alkohol ditemukan tergeletak.
Polisi mula-mula diduga mayat seorang tunawisma karena penampilannya yang lusuh, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa. Tak ada tanda kekerasan, tapi penyebab pasti kematiannya masih diselidiki.
Peristiwa itu, salah satu bencana paling buruk dalam masa damai di negeri tersebut, menewaskan 294 orang, kebanyakan pelajar sekolah menengah, dan membuat 10 orang lagi hilang.
Yoo dan keluarganya telah dicurigai melakukan sejumlah tindakan yang melanggar hukum seperti penggelapan, kelalaian melakukan kewajian dan penghindaran pajak, yang mengakibatkan kurangnya dana pada operator feri dan mengakibatkan kurangnya tindak keamanan seperti kelebihan penumpang terus-menerus.
Perburuan besar dilancarkan setelah bencana feri tersebut sebab Yoo dan keluarganya beberapa kali tak memenuhi panggilan jaksa dan melarikan diri.
Surat penangkapan dikeluarkan buat putra kedua Yoo dan putri tertuanya, yang menetap di luar negeri, dan Yoo serta putra tertuanya telah dimasukkan ke dalam daftar orang yang paling dicari.