REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pasca-jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina, maskapai tersebut mengalihkan rute penerbangan dari London ke Kuala Lumpur. Namun, bukannya mencari rute yang relatif aman, Malaysia Airlines justru mengalihkan rute penerbangannya ke daerah konflik lainnya yakni Suriah.
Dalam pernyatannya, pesawat dengan nomor penerbangan MH4 menempuh rute yang sudah disetujui oleh Badan Penerbangan PBB Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).
“Sesuai dengan pemberitahuan kepada penerbang (NOTAM) yang dikeluarkan oleh Otoritas Penerbangan Sipil Suriah, wilayah udara Suriah tidaklah termasuk wilayah yang dibatasi. Pada saat itu, MH004 berada di wilayah udara yang disetujui oleh ICAO,” katanya.
Puluhan pesawat yang sebelumnya juga terbang melalui wilayah udara Ukraina timur, kini mengalihkan rute penerbangannya setelah insiden MH17 terjadi. Sebelumnya, pesawat MH4 Airbus A380 telah terbang melalui Turki, menurut pelacak lalu lintas udara Flightradar24.
Menurut Flightradar24 yang berkicau melalui akun Twitternya, terdapat penerbangan melalui wilayah perang Suriah pada Ahad. Pesawat milik Malaysia itu menjadi satu-satunya pesawat yang melintasi Suriah.
“Sejauh yang kami lihat #MH4 merupakan satu-satunya penerbangan antar benua yang terbang melalui Suriah,” tulisnya dalam akunnya.