REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemimpin kelompok pro Rusia setuju menyerahkan dua kotak hitam Malaysia Airlines MH17 kepada penyelidik Malaysia yang berada di Ukraina.
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, mengatakan sebagai bagian dari kesepakatan dengan pemimpin separatis Alexander Borodai, penyelidik independen internasional akan diberi akses keamanan ke lokasi jatuhnya pesawat.
Kesepakatan tersebut dicapai melalui telepon, Senin (21/7) waktu setempat. Kedua kotak hitam akan diserahkan kepada tim Malaysia di Donetsk, Senin pukul 21.00 waktu Ukraina.
Sementara itu, jenazah 282 korban dipindahkan dengan menggunakan kereta dari kota Torez di timur ke Kharkiv di timur laut Ukraina. Dari sana, jenazah akan diterbangkan ke Amsterdam dengan pesawat militer Dutch C130 Hercules, Selasa, dan akan diserahkan ke otoritas Belanda.
"Saya menekankan, meski kesepakatan telah tercapai, sejumlah langkah masih perlu dilakukan. Suatu pekerjaan yang bergantung pada komunikasi intensif. Borodai dan orang-orangnya sejauh ini bersikap kooperatif," ujar Najib saat konferensi pers mendadak di kediamannya, Senin.
Dia mengatakan untuk melanjutkan tugas forensik, jasad 43 warga Malaysia akan dipulangkan. Sebelumnya, Ahad pekan lalu Najib mengatakan jasad korban MH17 harus dipulangkan sebelum Hari Raya Idul Fitri pada 28 Juli.