Selasa 22 Jul 2014 16:34 WIB

Putrinya Menjadi Korban MH17, Seorang Ayah Menulis Surat untuk Putin

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nidia Zuraya
pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di Donestk, Ukraina.
Foto: VOA
pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di Donestk, Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, DEN HAAG -- Seorang ayah asal Belanda yang kehilangan putrinya dalam penerbangan Malaysia Airline nomor penerbangan MH17 mengucapkanterimakasih kepada penyerang yang menembak pesawat tersebut melalui surat terbuka. Putri semata wayangnya yang berusia 17 tahun harus ikut tewas dalam insiden tragisini. 

“Terima kasih banyak Pak (Presiden Rusia Vladimir) Putin, para pemimpin pemberontak, atau pemerintah Ukraina, karena telah membunuh putri semata wayangku,” kata Hans de Borst dalam surat terbukanya yang dipublikasikan oleh media Belanda pada Senin (21/7) seperti dilansir Independent Online

“Tiba-tiba ia pergi. Ditembakdi langit di negara yang tengah dilanda perang,” ujar De Borst.

Kecelakaan tersebut menewaskan 298 orang, dan 193 diantaranya merupakan warga Belanda. Insiden ini diduga disebabkan oleh tembakan misil pemberontak pendukung Rusia yang didukung oleh Rusia. Namun, Rusia justru menyalahkan pemerintah Ukraina.

“Elsemeik akan menyelesaikan sekolahnya tahun depan bersama dengan teman baiknya Julia dan Marine (yang tidak ikut dalam penerbangan itu), dan ia melakukannya dengan baik. Ia ingin mengambil jurusan tehnik sipil di Universitas Delft, dan dia sangat bersemangat,” papar De Borst. 

“Saya harap anda bangga telah menghancurkan kehidupan mudanya dan anda dapat melihat diri anda sendiri di kaca,” tulisnya.

“Saya harap anda dapat membaca pesan ini segera, mungkin diterjemahkan dalam bahasa Inggris (tapi anda, sebagai pria yang cerdas, dapat membacanya),” tambahnya. 

“Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih!” Kemarahan semakin memuncak di Belanda. Pasalnya, para korban jiwa belum dikembalikan ke negaranya sejak insiden tragis ini terjadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement