REPUBLIKA.CO.ID, -- Sekjen PBB Ban Ki-moon melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, Selasa (22/7) sore waktu setempat. Dalam konferensi pers tersebut, Ben kembali meminta Israel menahan diri dalam operasi militernya di Gaza.
Ban bahkan mengutuk serangan yang dilancarkan Israel baik dari udara maupun darat. Ban mendesak kedua pihak menghentikan pertempuran, memulai negosiasi dan menyelesaikan konflik dari akarnya.
Sementara Netanyahu mengatakan warga sipilnya banyak yang menjadi korban dari serangan yang dilakukan Hamas. Untuk itu ia meminta tidak satupun negara di dunia yang tinggal diam melihat hal tersebut.
Dia meminta komunitas masyarakat internasional menahan Hamas untuk tidak menerima gencatan senjata yang diinisiatifkan Mesir dan Palang Merah.
Karena menurutnya, Hamas akan tetap melakukan "kejahatan perang ganda" dengan menggunakan warga sipil Palestina sebagai tameng. Sementara di saat yang bersamaan tetap melakukan serangan dengan target warga sipil Israel.
"Orang-orang Gaza adalah korban dari rezim Hamas yang brutal," sebut Netanyahu, dikutip dari Haaretz, Rabu (23/7).
Menanggapi hal ini Ban mengatakan, PBB menyerukan dua pihak menghentikan serangan.