Rabu 23 Jul 2014 17:00 WIB

Mayat Korban MH17 Hilang di Kereta

Rep: C92/ Red: Citra Listya Rini
Kereta api pembawa jenazah MH17
Foto: Reuters
Kereta api pembawa jenazah MH17

REPUBLIKA.CO.ID, KHARKIV -- Kereta api yang membawa mayat korban pesawat Malaysia Airlines MH17 dan kotak hitam tiba di Kharkiv, Ukraina, Selasa (22/7) pagi waktu setempat. Namun, ahli forensik Belanda mengatakan sepertiga mayat korban kecelakaan pesawat tersebut hilang.

Sydney Morning Herald melaporkan Kepala Tim Ahli Forensik Internasional yang bertugas menyiapkan penerbangan mayat korban ke Belanda, Jan Tuinder mengatakan hanya 200 mayat yang tiba di Kharkiv. Termasuk ditambah 87 bagian tubuh yang dipercaya milik 16 korban lain.

Padahal, pemberontak mengatakan ada 282 mayat yang dikirim dengan kereta ke Kharkiv. MH17 membawa 298 penumpang dan kru ketika akhirnya ditembak dengan rudal oleh pemberontak pro-Rusia pada hari Kamis (17/7) pekan lalu. 

Kereta yang membawa para korban MH17 ini menempuh perjalanan selama 17 jam dari Torez pada hari Senin malam. Padahal, secara normal kereta ini hanya memerlukan waktu kurang dari lima jam untuk sampai ke sana. 

Ketika ditanya tentang kejanggalan ini, juru bicara Organisasi Keamanan dan Kerja sama di Eropa, Michael Bociurkiw mengatakan 290 adalah jumlah akhir (mayat) yang telah ditemukan. “Kami tidak punya cara untuk memverikasi jumlah tersebut.” kata dia. 

Bociurkiw mengatakan sekelompok peneliti internasional melihat bagian-bagian tubuh di lokasi kecelakaan hari Selasa. Namun, belum ada upaya sistematis untuk menyisir lokasi tersebut. 

“Satu-satunya hal yang saya yakin adalah jumlahnya 200,” kata Bociurkiw. Mengenai jumlah mayat yang belum ditemukan, Bociurkiw mengatakan, “Mereka akan ditemukan. Kita akan menemukan mereka.”

Kereta yang membawa para korban tiba di Kharkiv pukul 12:30 siang waktu setempat. Ada lebih dari 90 ahli forensik dan 30 diplomat menunggu di stasiun kereta yang kecil. Kedatangan mayat dan data-data pesawat serta rekaman suara kokpit memberikan harapan investigasi internasional akan menunjukkan kejelasan bagaimana pesawat sipil itu ditembak. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement