REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Perdana Menteri Tony Abbott mengutarakan, Australia tengah menimbang opsi untuk mengamankan lokasi jatuhnya pesawat MH17.
Ia mengungkapkan kepada wartawan di Canberra, “Berdasarkan inspeksi awal, kami tidak tahu berapa banyak jenazah yang kami punya.”
Tony Abbott mengatakan, ia memiliki ketakutan bahwa beberapa jenazah korban asal Australia tak akan pernah pulang, seraya menyebut situasi tersebut akan ‘sepenuhnya tak bisa diterima oleh keluarga korban yang berduka di Australia dan di seluruh dunia.’
Australia mendapat dukungan di Dewan Keamanan PBB pada 22 Juli atas resolusi yang diusulkannya, guna pembentukan tim investigasi internasional atas tragedi penerbangan tersebut.
PM Abbott menjelaskan, ia telah berbicara kepada sejumlah pemimpin dunia tentang langkah-langkah untuk mengamankan lokasi jatuhnya pesawat dan melindungi para penyidik.
“Ada dukungan kuat untuk mengamankan TKP, karena itu tertuang jelas di resolusi PBB.”
PM Abbott mengemukakan, ia telah meminta pejabat senior di berbagai lembaga untuk menyiapkan opsi untuk mendukung pelaksanaan resolusi ini. Namun belum jelas apa saja opsi tersebut.
“Saya ingin menekankan bahwa kami akan bekerja dengan para mitra, kami akan bekerja di bawah resolusi PBB dan hanya tunduk pada resolusi PBB, tapi kami akan membawa pulang para jenazah,” ujarnya, baru-baru ini.