Kamis 24 Jul 2014 07:52 WIB

Pimpinan Pemberontak Ukraina Akui Separatis Punya BUK

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Mansyur Faqih
Penyelidik Malaysia sedang memerika puing pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di wilayah Ukraina
Foto: ap
Penyelidik Malaysia sedang memerika puing pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di wilayah Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, DONETSK -- Pimpinan pemberontak Ukraina telah membenarkan kalau separatis pro-Rusia memiliki rudal antipesawat (BUK) tipe Washington. Rudal tersebut berasal dari Rusia dan digunakan untuk menembak jatuh Malaysia Airlines MH17.

Komandan Batalyon Vostok, Alexander Khodakovsky mengakui untuk pertama kalinya sejak MH17 jatuh di Ukraina Timur Kamis pekan lalu. Menurutnya, pemberontak pada dasarnya tidak memiliki sistem rudal BUK tersebut saat ini. 

Namun itu bisa saja dikirim kembali ke luar untuk menghapus bukti keberadaannya. Khodakovsky menyalahkan pihak berwenang Ukraina di Kiev yang memprovokasi pemberontak untuk meluncurkan serangan rudal. 

Dia mengatakan, Kiev sengaja aktif meluncurkan serangan udara di wilayah Donetsk yang memproklamirkan diri keluar dari Ukraina. Karena mereka mengetahui kalau ada rudal tersebut di sana.

"Saya tahu BUK itu berasal dari Luhansk, di bawah bendera Luhansk People's Republic (LNR)," kata Khodakovsky, dilansir dari Reuters, Kamis (24/7).

Luhansk adalah satu dari tiga provinsi di Ukraina Timur (setelah Donetsk dan Kharkiv) yang berbatasan dengan Rusia. Tiga provinsi itu ingin keluar dan membentuk wilayah sendiri. 

Menurut Khodakovsky, Ukraina satu ketika mengetahui bahwa BUK itu sedang menuju ke Snezhnoye. Ini merujuk pada sebuah desa 10 kilometer di barat lokasi kecelakaan. 

"Mereka tahu bahwa BUK itu akan ditempatkan di sana. Sehingga ingin memastikannya dengan memicu pemberontak menggunakan BUK ini dengan memulai serangan udara terhadap target yang sebenarnya tidak mereka inginkan (MH17). Persis saat penembakan itu, ada pesawat sipil terbang di atas mereka sehingga pemberontak meluncurkan serangan udara. Dengan adanya BUK, Ukraina melakukan segala acara untuk memastikan bahwa pesawat sipil itu ditembak jatuh," ujar Khodakovsky. 

Separatis pro-Rusia kemungkinan besar menembak jatuh pesawat karena kesalahan. Mereka tidak menyadari bahwa itu adalah pesawat sipil. Khodakovsky adalah mantan kepala "Alpha" unit anti-terorisme dari Dinas Keamanan di Donetsk yang benar-benar berasal dari Ukraina, bukan Rusia. 

Pada masa lalu, ia sempat bersama pimpinan pemberontak luar daerah, seperti Igor Strelkov yang berasal dari Moskow, Rusia. Igor pernah menyatakan diri sebagai komandan seluruh pasukan pemberontak di Donetsk.

Khodakovsky mengatakan unitnya tidak pernah memiliki BUK. Namun, BUK itu kemungkinan besar telah digunakan pemberontak dari unit lain. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement