Kamis 24 Jul 2014 08:25 WIB

Belasan Pemberontak Tewas dalam Bentrokan di Kolombia

FARC
Foto: AP/Ricardo Mazalan
FARC

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Tentara Kolombia menewaskan sedikitnya 13 gerilyawan sayap kiri Rabu pagi dalam dua bentrokan terpisah, kata Menteri Pertahanan Juan Carlos Pinzon.

Delapan gerilyawan ELN tewas dalam satu operasi di provinsi timur Arauca dan sedikitnya lima pejuang dari kelompok gerilyawan FARC tewas di provinsi tengah Meta, kata Pinzon, yang mencap pemberontak sebagai "teroris."

"Kehadiran teroris terdeteksi di daerah-daerah untuk mencoba menyerang jalan raya atau infrastruktur, sehingga angkatan bersenjata bertindak," katanya kepada wartawan.

Dia mengatakan, jumlah korban bisa meningkat karena tentara terus menyapu dua daerah itu.

Tentara mengatakan dalam satu pernyataan bahwa operasi di Arauca, yang juga melibatkan angkatan udara, angkatan laut dan kepolisian nasional,adalah menargetkan kamp ELN yang "bertanggung jawab atas serangan terhadap warga sipil, jalan-jalan dan infrastruktur minyak dalam beberapa hari terakhir."

Delapan pejuang ELN ditangkap dalam operasi itu, termasuk beberapa anak di bawah umur yang telah diserahkan kepada otoritas perlindungan anak, katanya.

Satu gerilya terluka ditangkap di Meta.

Menteri pertahanan diperkirakan akan melakukan perjalanan ke wilayah Arauca, yang berbatasan dengan Venezuela, pada Rabu.

Pertempuran terbaru ini terjadi 10 hari setelah operasi lain yang menewaskan 14 gerilyawan FARC di wilayah barat laut Antioquia.

Pemerintah Kolombia dan FARC telah mengadakan pembicaraan di Kuba sejak November 2012 yang bertujuan mengakhiri konflik 50 tahun itu, tetapi tidak ada gencatan senjata yang telah dinyatakan.

Presiden Juan Manuel Santos yang memenangkan pemilihan ulang bulan lalu setelah mengkampanyekan sebagian besar janjinya untuk membawa proses perdamaian membuahkan hasil.

Santos, yang memulai pemerintahannya yang baru, periode keempat pada 7 Agustus, juga telah membuka pembicaraan awal dengan ELN.

Menurut pemerintah, FARC (Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia) memiliki antara 7.000 dan 8.000 pejuang, sedangkan ELN (Tentara Pembebasan Nasional) sekitar 2.500.

Konflik di Kolombia telah menewaskan lebih dari 220.000 orang, dan menyebabkan lebih dari lima juta lainnya meninggalkan rumah mereka sejak ELN dan FARC didirikan pada tahun 1960.

Selain tentara dan gerilyawan, pihakya telah menarik paramiliter kelompok sayap kanan dan geng-geng narkoba.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement