Kamis 24 Jul 2014 19:25 WIB

Rekaman Suara Penerbangan MH17 Masih dalam Kondisi Baik

Jenazah korban Malaysia Airlines MH17 diangkut ke dalam pesawat militer.
Foto: AP
Jenazah korban Malaysia Airlines MH17 diangkut ke dalam pesawat militer.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW-- Perekam suara kokpit (CVR) Boeing 777 Malaysia Airlines, yang jatuh di Ukraina timur pada 17 Juli, dalam kondisi baik, kata Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), Kamis.

"Perekam suara kokpit dalam kondisi baik," kata ICAO dalam satu pernyataan.

Para ahli dari organisasi ini sedang menyelidiki penyebab dan keadaan tragedi itu. Pernyataan itu juga mengatakan bahwa para spesialis saat ini sedang menganalisis perangkat. Satu studi dari data yang tercatat oleh perangkat itu diharapkan akan dilakukan Kamis.

Pada saat yang sama, para ahli internasional berhasil mengintisarikan data dari CVR dan sekarang akan menganalisanya. Pada Rabu, rekaman penerbangan MH-17, yang dikenal sebagai kotak hitam, dikirim ke Inggris, di mana para spesialis Cabang Investigasi Kecelakaan Udara di Farnborough akan mempelajarinya.

Ini adalah salah satu dari dua laboratorium di Eropa yang dapat mengekstrak data dari perekam penerbangan, dengan yang lain terletak di Italia. Menurut pejabat Inggris, proses pengartian akan memakan waktu sekitar dua hari.

Tim internasional terdiri 24 spesialis yang dipimpin Belanda, termasuk analis Rusia dan Ukraina, akan membawa penyelidikan ke sekitar terjadinya bencana MH17. Penerbangan MH-17 Malaysia Airlines sedang dalam perjalanan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur ketika jatuh pada 17 Juli dekat kota Donetsk, di Ukraina timur, menewaskan semua 298 orang di dalamnya, termasuk 283 penumpang dan 15 awak, di antaranya 12 dari Indonesia.

Pemerintah Ukraina dan milisi telah saling menyalahkan dugaan jatuhnya pesawat, dengan pendukung kemerdekaan mengatakan mereka tidak memiliki teknologi untuk menembak jatuh target terbang pada ketinggian 33.000 kaki.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pada saat kecelakaan itu, militer Ukraina memiliki setidaknya 27 sistem rudal Buk dari permukaan-ke-udara yang mampu memukul sasaran pada ketinggian hingga 25.000 meter (82.000 kaki).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement